Financial Report Trends

Bank OCBC Catatkan Laba Bersih Rp 2,1 Triliun pada 2020

Bank OCBC NISP mencatat kinerja positif selama pandemi Covid-19. Hingga Desember 2020, membukukan laba bersih sebesar Rp2,1 triliun. Adapun pertumbuhan laba operasional sebelum beban cadangan kerugian penurunan nilai 14% YoY menjadi Rp5,24 triliun dari sebelumnya Rp4,58 triliun di tahun 2019.

Hal itu didukung pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 9% YoY. Upaya peningkatan produktivitas dan efesiensi juga telah berkontribusi positif, antara lain biaya operasional dengan kenaikan sebesar 2% YoY.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyampaikan, pandemi Covid-19 banyak memberikan pelajaran bagi perusahaan, mulai dari keterbatasan mobilitas yang mendorong akselerasi digital hingga perubahan perilaku nasabah yang semakin sadar akan pengelolaan keuangan dan investasi.

“Fenomena ini kami sambut dengan mengakselerasi kemampuan kami untuk menghadirkan solusi perbankan yang memungkinkan nasabah individu dan korporasi mengelola keuangannya dimana saja, didukung dengan kemudahan dan fleksibilitas dari layanan digital kami, serta berbagai program pemberdayaan dan edukasi untuk mendukung masyarakat menjaga kesehatan keuangannya,” papar dia.

Menurutnya, kemudahan dan fleksibilitas untuk transaksi, menabung dan berinvestasi yang ditawarkan channel digital Bank OCBC NISP terutama pada saat pandemi disambut baik nasabah, yang tercermin dari peningkatan jumlah maupun volume transaksi serta pengguna layanan. Pada layanan ONe Mobile untuk nasabah individu, terjadi peningkatan jumlah transaksi sebesar 58% YoY, volume transaksi sebesar 92% YoY, serta jumlah pengguna sebesar 41% YoY.

Lebih lanjut, nasabah juga semakin memperlihatkan kenyamanan dalam menggunakan ONe Mobile untuk berinvestasi di mana transaksi produk investasi yang dilakukan melalui ONe Mobile meningkat sepanjang tahun 2020.

Kesadaran nasabah individu untuk menabung dan berinvestasi serta nasabah korporasi yang masih menunda untuk berekspansi mendorong pertumbuhan DPK Bank OCBC NISP sebesar 26% YoY, di mana dana murah atau CASA berkontribusi sebesar 42%. Di sisi lain, wealth management menjadi salah satu produk dan layanan yang dapat ditingkatkan seiring dengan berkembangnya literasi keuangan.

“Di tengah perlambatan ekonomi, produk investasi yang diminati adalah produk investasi dengan risiko rendah, salah satunya surat berharga negara ritel, dimana Bank OCBC NISP turut menjadi mitra distribusi,” kata Parwati.

Sementara itu, rasio NPL (non-performing loan) net yang tercatat sebesar 0,8% dan NPL bruto sebesar 1,9%, berada di bawah rata-rata NPL industri perbankan. Bank juga tetap menjalankan fungsi intermediasinya dengan menyalurkan kredit sebesar Rp114,9 triliun hingga akhir Desember 2020.

“Kami menyambut positif tahun 2021 dengan semangat TAYTB dan fokus menjalankan strategi Bank untuk meningkatkan dana murah (CASA), melanjutkan akselerasi digital dan konsistensi menjaga kualitas kredit. Terlebih dengan milestone penting dimana Bank OCBC NISP akan genap berusia 80 tahun, kami siap memperkuat komitmen untuk menjalankan kegiatan perbankan yang bertanggung jawab, menjaga kinerja yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan,” tutur Parwati.

Bank OCBC NISP menyadari bahwa kesadaran nasabah akan pentingnya menabung dan berinvestasi serta tingginya aktivitas di channel digital harus diimbangi dengan literasi keuangan dan literasi digital yang baik. Oleh karena itu, Bank OCBC NISP mengembangkan berbagai inisiatif program edukasi literasi keuangan kepada masyarakat luas secara online di antaranya melalui beragam program edukasi TAYTB di sosial media, webinar dan online gameboards.

Melalui program ini, Bank terus menginspirasi dan memberdayakan masyarakat untuk memiliki semangat Tidak Ada Yang Tidak Bisa (TAYTB), khususnya generasi muda melalui konten-konten interaktif yang dikemas menarik dengan konsep lifestyle sehingga erat dengan keseharian anak muda Indonesia. Di 2020, program edukasi literasi keuangan ini telah diikuti oleh lebih dari 13.400 peserta.

Bank OCBC NISP juga memperhatikan kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh nasabah korporasi, termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dikatakan Parwati, pihaknya aktif berdiskusi dengan nasabah dan menawarkan dukungan, baik itu relaksasi maupun restrukturisasi atas fasilitas pendanaan yang dimiliki.

“Melihat peran strategis UKM dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional meskipun terdampak pandemi Covid-19, kami terus mendampingi dan membantu nasabah melewati masa-masa sulitnya sesuai dengan arahan pemerintah agar dapat bangkit untuk mengembangkan bisnisnya bahkan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved