Berada pada kondisi iklim tropis, membuat penggunaan air conditioning (AC) sebagai penyejuk ruangan tidak dapat dipisahkan lagi pada hunian di Indonesia. Namun, kebutuhan AC masih terbatas pada fungsi utamanya sebagai penyejuk ruangan. Padahal AC bisa membentuk ekosistem tata udara ideal bagi hunian penggunanya.

Selayaknya ekosistem yang menghubungkan beberapa bagian dalam satu lingkaran, ragam AC pun sangat luas. Demikian pula fungsinya yang tak hanya berkutat soal mendinginkan. Lebih dari itu juga dirancang untuk menjaga kelembaban ruang dan penyaring udara, serta tampilan dengan memperhatikan faktor estetika. “Minimnya pengetahuan, membuat AC yang seharusnya dapat hadir sebagai solusi lengkap kenyamanan udara sekaligus dengan mengedepankan unsur estetika keseluruhan ruang, menjadi tak tercapai,” ujar Chin Khim Huat, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia.

Chin Khim Huat mengatakan inilah yang menjadi dasar PT Daikin Airconditioning Indonesia menghelat gelaran Daikin Proshop Designer Award 2022. Perhelatan ini merupakan kompetisi bagi rancangan hunian dengan terapan solusi tata udara yang memperhatikan kenyamanan sekaligus estetika keseluruhan ruang.

Kompetisi tersebut menyasar arsitek dan desainer interior profesional. “Arsitek dan desainer interior sebagai dua profesi yang sangat dekat dengan penciptaan hunian menjadi unsur penting dalam menebarkan budaya solusi tata udara hunian yang baru ini,” kata dia. Kompetisi yang dibuka sepanjang 14 Mei hingga 30 Juni 2022 tersebut diharapkan dapat meningkatkan wawasan para arsitek dan desainer interior di Indonesia terkait sistem tata udara yang lebih baik dengan memperhatikan kenyamanan dari berbagai fitur sekaligus mengedepankan faktor estetika.

Selvi Ani Yongnata, Daikin Proshop Manager mengatakan bahwa teknologi seperti Fresh Air dan VRV Home Saries akan dikedepankan dalam kolaborasi tersebut. “Berbagai teknologi inilah yang kami kedepankan, berkolaborasi dengan karya terbaik hasil imajinasi para arsitek dan desainer interior dalam kompetisi ini,” ujar Selvi.

Komitmen Daikin untuk meningkatkan wawasan kedua profesi tersebut, membuat perusahaan menunjuk Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta sebagai bagian dari panel juri.

Masih dengan tujuan yang sama, Daikin pun membuat gelaran kompetisi ini lebih terbuka. Tak hanya bagi karya yang telah selesai pembangunannya, namun juga mempertandingkan karya melalui kompetisi desain konseptual. “Seiring dengan tujuan besar penyelenggaraannya. Selain sebagai bentuk apresiasi, juga menghadirkan tren baru hunian dengan tata udara modern yang memperhatikan kenyamanan serta estetika,” ujar Selvi menambahkan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id