Trends zkumparan

Beasiswa Viu Short Film untuk Memacu Sineas Muda

Beasiswa Viu Short Film untuk Memacu Sineas Muda

Viu Indonesia, layanan streaming hiburan, mengumumkan Merina Wahyuni Aprila, 16 tahun, siswi kelas XI SMAN 2 KS Cilegon, Jawa Barat, sebagai penerima beasiswa Viu Short Periode 2018-2019. Merina merupakan pemimpin produksi film pendek Viu Original Mitos Cilegon yang berjudul Kelangkahan. Pemberian beasiswa ini merupakan hasil kerjasama Viu, Berkarya Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Merina Wahyuni nantinya akan menerima beasiswa untuk melanjutkan studi sinematografi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama 4 tahun dan mendapatkan kesempatan untuk bekerja bersama tim Viu Original Indonesia.

Varun Mehta, Country Manager Viu Indonesia, mengatakan, Indonesia memiliki kreativitas, budaya, dan cerita yang besar dibandingkan negara-negara lain di Asia. Sehingga Viu sebagai provider melihat adanya kesempatan baik untuk mengembangkan industri film dan hiburan di sini. “Kami mencoba untuk membantu industri yang masih sangat muda ini. Selain itu, kami berencana untuk membantu menyebarkan cerita-cerita Indonesia ke seluruh dunia,” kata dia menjelaskan.

Saat ini konten Viu Shorts telah menduduki peringkat kedua konten Indonesia yang paling banyak ditonton oleh viu. Hal ini, menurutnya, bukti bahwa tema mitos dipilih untuk ajang Viu Shorts periode 2018-2019 memiliki daya tarik yang kuat. “Kami percaya pada kekuatan cerita yang hebat dan merupakan upaya kami dalam mencari talenta-talenta muda dan berbakat,” ujarnya.

Sementara itu, Josua Simanjuntak, Deputi Pemasaran Bekraf, mengatakan tidak banyak pihak yang ingin mendorong dan mempromosikan Short film. Padahal short film merupakan perwujudan karya yang lebih demokratis. “Lewat short film, kami bisa mempromosikan banyak hal dari Indonesia seperti kebudayaan, kuliner, lokasi wisata, dan pemandangan alam. Nah, kami melihat ini sebagai opening doors untuk memperkenalkan Indonesia,” kata Josua. Terlebih, saat ini Viu tayang di 17 negara di Asia. Dia berharap film-film lokal yang diproduksi oleh Viu dapat ikut tampil di festival film besar dunia, seperti Festival Film Cannes.

Bekraf juga berharap perogram ini dapat terus berkelanjutan, sehingga dapat terus mengasah dan mengembangkan skill para sineas muda Indonesia. “Harapannya, saat ke Cannes kita berhasil membawa film hasil development program ini,” ucapnya. Film Kelangkahan merupakan salah satu dari 17 film pendek yang diproduksi dari kegiatan Viu Shorts 2018-2019.

Tim panel memilih film pendek berdasarkan keunikan, kesegaran ide cerita, kearifan lokal, kualitas penceritaan, Sinmatografi, standar kualitas, dan kekuatan daya tarik international. Selain, film karya Merina Wahyuni Aprila yang berjudul Kelangkahan yang memenangkan beasiswa, panitia juga memilih film Viu Original Mitos Siak berjudul Kue Khasidah yang dibuat oleh Nur Azizah sebagai film pendek terbaik.

Ilham Habibie, Founder Berkaya Indonesia, mengatakan, Indonesia merupakan negara yang penuh dengan potnsi kreatif dan sangat menarik untuk menunjukan bakat dan budaya Indonesia melalui Viu sebagai platform global. “Dengan akses nyata ke jalur pendidikan, teknologi, distribusi internasional, dan promosi, kita dapat mencapai tujuan utama yakni mencapai pertumbuhan ekonomi kreatif nasional,” ujar Ilham.

Varun berharap program ini dapat dilanjutkan di tahun-tahun selanjutnya dan dapat terus mnjadi talent pool bagi para sineas muda Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved