Marketing Trends zkumparan

Bekraf Roadshow Kopi Indonesia ke Amerika dan Kanada

Bekraf gencar mendorong sektor kuliner untuk menembus pasar dunia melalui promosi brand kopi Indonesia.

Pasalnya, kini, kopi tidak hanya dikonsumsi, tapi sudah menjadi gaya hidup. Konsumsi kopi yang meningkat juga menciptakan jenis konsumen baru, mereka yang menghargai “cerita di balik secangkir kopi”.

Dukungan tentang pengembangan industri kopi di Indonesia juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo daIam arahannya pada perayaan Hari Kopi Internasional di Istana Kepresidenan Bogor pada hari Minggu 1 Oktober 2017. Pengembangan industri kopi di Indonesia bukan hanya berfokus pada hulu (budidaya) tapi lebih pada hilir (kemasan, barista, e-commerce) yang menciptakan nilai lebih (value added); dan penekanan pada peningkatan branding kafe dan produk kopi olahan Indonesia secara globaI. Pada gilirannya, akan meningkatkan penghargaan bahwa Indonesia juga penghasil produk dan jasa kelas dunia.

Terkadang, karena banyaknya ragam dan asal daerah penghasil kopi di Indonesia, tidak ada satu jenis kopi pun yang bisa dianggap mewakili rasa kopi Indonesia secara menyeluruh. Akan lebih baik bila dapat terjadi penggunaan satu kata yang mudah diingat, namun dapat menjadi lambang dari kekayaan rasa, ketinggian mutu dan keunikan kopi Indonesia. Kata tersebut adalah kopi.

Kata kopi hanya digunakan oleh Indonesia dan Malaysia. Penggunaan kata kopi di depan setiap jenis kopi yang berasaI dari Indonesia menjadi daya pembeda dengan sekedar kata “coffee”. Kata kopi tidak menghilangkan identitas daerah penghasil, malah menambah kredibilitas bahwa produk tersebut berasai dari Indonesia dan telah melalui proses pengolahan terbaik. Misalnya kata Kopi Gayo, Kopi Java Preanger, Kopi Ijen, Kopi Blawan, Kopi Flores, Kopi Kintamani, Kopi Toraja. Tanpa perlu penjelasan, kata kopi tadi sudah merujuk pada Indonesia.

Meninda lanjuti haI tersebut, Bekraf mengambil kebijakan untuk menggelar roadshow promosi brand kopi untuk pengembangan pasar luar negeri. Saat ini, pasar asing yang diincar adalah Amerika Serikat dan Kanada. Dan Bekraf memberikan fasiIitasi dan pendukungan untuk membawa brand kopi ke mancanegara. “Brand merupakan fokus pendukungan mengingat nilai tambah terbesar ekonomi kreatif terdapat pada Intellectual Property yang terkandung di dalamnya,” uiar Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak di Jakarta (6/4/2018).

Lebih Ianjut Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, Boni Pudjianto, mengungkapkan, dari program kopi ke Amerika dan Kanada ini diharapkan akan tercipta pembukaan kafe dengan brand Indonesia di Amerika dan Kanada, serta kerja sama berupa “sister cafe”, dan pemasokan kopi Indonesia ke beberapa roaster untuk dijual ke pasar Amerika dan Kanada dengan tetap mencantumkan brand Indonesia.

Adapun dukungan yang diberikan Bekraf di antaranya membiayai branding dan promosi selama roadshow, kompetisi roasting kopi, business meeting, coffee talk pada event Global Specialty Coffee Expo (GSCE), performance barista di setiap kota yang dilalui sepanjang roadshow di Amerika dan Vancouver (Kanada) dengan mendatangkan pakar roaster dari Amerika ke Indonesia untuk memberikan workshop teknik roasting biji kopi yang sesuai dengan selera pasar di Amerika.

Roadshow promosi brand dan kopi lokal ke mancanegara ini akan diikuti oieh pemilik brand kafe, kopi Iokal, dan Iembaga pembiayaan, yaitu: Gravfarm, Upnormal, First Crack, Kopi Boutique, Filosofi Kopi, Traffique/KopiKu, Anomali, dan lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved