CEO Interview Business Research Trends zkumparan

Belajar Aksi Sosial dari Perusahaan Peraih CSR Award 2018

Corporate Social Initiative saat ini makin menarik dan inovatif, menyentuh ke problem-problem sesungguhnya masyarakat kita.

Melihat perkembangan ini Majalah MIX, bagian dari SWA Media Group memberikan anugerah pada perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan corporate social initiative terbaik dalam acara Anugerah Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2018.

Dalam acara yang diadakan di Mechantile Athletic Club, Jakarta ini, juga dilakukan peluncuran buku Indonesia’s Best Practices of Corporate Social Initiative. Menurut Lis Hendriani, Pimpinan Redaksi Majalah MIX, juga penulis buku ini saat ini makin banyak program-program CSR di Indonesia yang powerful. Program yang tidak hanya bagus di kertas, tapi juga berdampak signifikan kepada para penerima manfaat, sekaligus kepada perusahaan penyelenggaranya.

“Untuk itulah kami secara rutin mengapresiasi perusahaan yang telah menjalankan program-program yang powerful itu dengan anugerah Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2018 dari Majalah MIX MarComm. Bersamaan dengan penyerahan penghargaan ini, juga diluncurkan buku Indonesia’s Best Practices of Corporate Social Initiative sebagai benchmark penyelenggaran program CSR di Indonesia,” paparnya.

Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2018 Award sudah tiga kali diadakan Majalah MIX MarComm. “Powerful CSR bisa menjamin keberlanjutan program itu sendiri, sekaligus bisa memperluas penerima manfaatnya. Pertanyaannya, inisiatif sosial perusahaan seperti apa yang bisa mengakomodasi kedua tujuan tersebut? Ada beberapa konsep yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan ini,” ungkap Lis.

Salah satunya, konsep Creating Shared Value (CSV) yang diperkenalkan oleh Porter & Kramer (2011) atau diterjemahkan sebagai “Menciptakan Manfaat Bersama.” Konsep CSV ini digunakan oleh Nestlé Indonesia dalam berbagai inisiatif sosialnya, antara lain dalam program Integrated Rural Development seperti yang mendapatkan penghargaan pada anugerah ini.

Dalam konsep CSV, kehadiran produk atau jasa beserta misi dan sistem bisnis yang diaplikasikan perusahaan harus mengandung kebaikan bagi masyarakat sekitarnya. Jadi perusahaan bukan hanya memastikan kemanfaatan produk yang dihasilkannya, melainkan juga menciptakan respek dari para pemangku kepentingannya terhadap sistem bisnisnya.

Konsep lain untuk powerful CSR adalah Marketing & Corporate Social Initiatives (MCSI) yang dikembangkan pada 2005 oleh pakar social marketing Philip Kotler dan Nancy Lee. Konsep inilah yang digunakan dalam anugerah Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2018.

Menurut Kotler dan Lee, perusahaan modern seharusnya melakukan bisnisnya dengan baik (doing well), berbuat baik (doing good), serta melakukan semua yang bisa dilakukannya dengan cara paling baik, tidak cukup hanya dengan baik (doing all we can do the most good, not just some good). Pendekatan modern ini sangat berbeda dari pendekatan tradisional di mana perusahaan berbuat baik semata supaya terlihat baik (doing good to look good).

Dalam konsep MCSI ini, Kotler dan Lee memasukkan fungsi marketing sebagai salah satu pilar dalam implementasi CSR. Kotler dan Lee yakin bahwa melalui marketing, perusahaan dapat melibatkan customer atau consumer dalam perbuatan baik yang mereka lakukan. Sayang, banyak perusahaan di Indonesia anti memasukkan unsur marketing, atau bisnis dalam program CSR-nya.

Alasannya, karena program CSR semata-mata mengusung misi sosial, tidak mengandung misi marketing, atau bisnis. Mereka khawatir inisiatif sosial yang terintegrasi dengan program marketing/bisnis dapat menimbulkan kesan negatif karena seolah-olah kebaikan itu “diboncengi” oleh motif bisnis. Padahal dalam humanistic business, sah saja hal tersebut dilakukan, sejauh program tersebut membawa manfaat bagi para pemangku kepentingannya.

Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives merupakan program awarding CSR pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara terintegrasi dengan program marketing yang berorientasi sosial. Pada kontes ini kami mengundang perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengirimkan report program CSR yang pernah dilakukan untuk kemudian dievaluasi oleh dewan juri yang berasal dari kalangan praktisi CSR, ahli social marketing, dan media.

Menurut Lis, masing-masing kategori diikuti sekitar 20 entries—sehingga total adala sekitar 100 program CSR—dari berbagai perusahaan dan berbagai latar belakang industri. Khusus untuk kategori CRM, mengingat jumlah entries-nya tidak mencapai kuota, maka kategori ini digabungkan dengan kategori Social Marketing. Masing-masing program kemudian dinilai oleh empat orang Juri yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan media.

Selain Best Corporate Social Initiatives yang diberikan kepada entries terbaik, juga diberikan penghargaan khusus “Indonesia’s Most Powerful Corporate Social Initiative 2018” bagi inisiatif sosial yang dinilai paling powerful bagi penerima benefit maupun bagi keberlanjutan bisnis perusahaan. Penghargaan paling prestisius ini hanya diberikan kepada satu pemenang, yaitu Nestle Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, MIX MarComm meluncurkan buku Indonesia’s Best Practices Corporate Social Initiative yang ditulis oleh tim penulis dari Majalah MIX MarComm dan pakar humanistic business Godo Tjahjono, PhD.

Buku ini memuat teori dan konsep CSR yang powerful, praktiknya di Indonesia, dan studi kasus upaya-upaya menuju bisnis yang humanistik pada penyelenggaraan CSR di 11 perusahaan nasional dan multinasional di Tanah Air, yaitu Campina, Chevron Pacific Indonesia, Citi Indonesia, GMF Aero Asia, Indosat Ooredoo, Konimex, Medco Energy, Nestle Indonesia, Sharp Electronics Indonesia, Tetra Pak Indonesia, dan United Tractors.

“Kami berharap, peluncuran buku Indonesia’s Best Practices Corporate Social Initiative ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia berkontribusi lebih banyak dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan dan lingkungan sekitarnya,” tutur Lis. Ia berharap, program CSR yang ditulis sebagai studi kasus di dalam buku ini dapat menjadi benchmark penyelenggaraan program-program sosial oleh pelaku usaha Indonesia dan menjadi pendorong mereka untuk berkontribusi lebih besar lagi dalam membangun “dunia yang lebih baik”

Penghargaan diberikan dengan mengacu pada konsep Kotler dan Lee yang dikelompokkan ke dalam enam kategori, para pemenangnya adalah:

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved