Trends

Berkolaborasi Tingkatkan Penetrasi dan Literasi Asuransi

(Ki- ka): Ketua Umum DAI Dadang Sukresna ; Ketua IKNB OJK Riswinandi ; Ketua Panitia Hari Asuransi Fachri Adnan

Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bekerja sama dengan seluruh anggota asosiasi asuransi, asosiasi asuransi umum (AAUI), asuransi jiwa (AAJI), asuransi jaminan sosial (AAJSl), asuransi syariah (AASI), pialang asuransi dan reasuransi (APPARINDO) dan penilai kerugian asuransi (APKAI), kembali mengadakan event tahunan ‘Hari Asuransi 2019’ guna mendorong peningkatan penetrasi dan literasi asuransi.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, baru 3,01%. Padahal, asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai risiko di masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.

“Perayaan Hari Asuransi merupakan bentuk komitmen berkelanjutan DAI bagi masyarakat Indonesia. Melalui tema ‘Sejuta Polis untuk Negeri’ kami berharap distribusi produk-produk asuransi bisa lebih masif. Kami ingin kembali menjabarkan tujuan bersama untuk meningkatkan pemahaman asuransi, khususnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersedian akses dan Iayanan keuangan yang menyentuh se|uruh lapisan masyarakat di Indonesia yang pada akhirnya akan mampu mendorong percepatan pertumbuhan industri asuransi nasional”, ujar Dadang Sukresna, Ketua Umum DAI, di BNDCC Nusa Dua, Kamis, (17/10).

Tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat, menurut Fachri Adnan, Ketua Panitia Hari Asuransi 2019 masih menjadi penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, turut mempengaruhi percepatan penetrasi asuransi kepada masyarakat dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi, agar kegiatan penetrasi tidak hanya berfokus di kota-kota besar.

”Terkait tantangan penetrasi asuransi saat ini, insan asuransi melihat masih banyak celah yang dapat dilakukan, guna mencapai tujuan peningkatan masyarakat untuk sadar berasuransi. Era teknologi digital dan perubahan lintas generasi dari baby boomers menjadi generasi millennials, merupakan ’opportunity’ luar biasa bagi industri asuransi untuk dapat meraih pasar yang Iebih besar,” tambah Fachri.

Sejak September 2019, DAI melaksanakan program literasi asuransi ke 24 kota yang hingga saat ini telah menyentuh 17.277 (jumlah peserta) yang terdiri dari para murid SMA dan SMK. Upaya literasi secara massal ini mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor ‘Literasi Asuransi kepada Siswa/i SMA/K dengan Peserta Terbanyak di Indonesia.’

Bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM), DAI juga melakukan sosialisasi asuransi kepada para pelaku UMKM dan masyarakat pra sejahtera dengan target dapat menjangkau 1.000 peserta di 10 titik, antara lain Cirebon, Purwakarta, Depok, Bandung, Tegal, Pasar Minggu, Jember, Banyuwangi, Cimahi dan Tasikmalaya.

“Penetrasi dan literasi yang rutin dilaksanakan oleh seluruh Pelaku Usaha Jasa Keuangan, khususnya industri asuransi akan mendorong peningkatan akses keuangan dan literasi di masyarakat. Tema yang diambil ini juga searah dengan program pemerintah yang mencanangkan target keuangan inklusif atau presentase jumlah penduduk dewasa yang memiliki akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75% pada akhir tahun 2019, target tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 tahun 2016,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank (IKNB) OJK, Riswinandi.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa tahun depan Indonesia akan memasuki periode dengan komposisi jumlah penduduk produktif yang tinggi. Hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya demand terhadap asuransi karena golongan ini membutuhkan berbagai produk keuangan baik untuk proteksi, investasi, dan lain sebagainya.

“Potensi tersebut juga ditunjang dengan hegemoni insurance technology (insurtech) yang kian populer, melalui evolusi dalam semua aspek operasional asuransi mulai dari sisi penjualan produk, underwriting hingga pembelian polis yang bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. lnovasi ini akan memudahkan perusahaan-perusahaan dalam menjangkau untapped market dan tentunya akan memberikan pengalaman baru pada calon tertanggung,” tambah Riswinandi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved