Trends

Bidik Kaum Milenial, Bono Watch Targetkan Penjualan 15 Ribu Unit

Bidik Kaum Milenial, Bono Watch Targetkan Penjualan 15 Ribu Unit

Kehadiran Korean wave atau Hallyu diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan generasi millennials. Merambat dari K-Pop dan K-drama, budaya Korea pun ikut meluas bahkan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan, skincare, makeup, hingga fashion style atau K-Style.

Hal inilah yang menginspirasi produsen Bono Watch mengakomodasi tren Korea untuk memperkenalkan varian terbarunya Bono Siena Papillon Silver Milanese. Menurut Yori Imam Arsalya, Product Director Bono Watch, Bono Siena Papillon Silver Milanese, brand lokal asal Bandung ini merupakan produk keempat yang diluncurkan Bono Watch tahun 2021 ini. “Secara visual, tone dan mood-nya jam tangan ini kami sesuaikan dengan fashion ala-ala Korea. Jadi mix banget dengan pakaian yang lagi tren di Korea,” kata Yori.

Yori menambahkan, Korean trend terbukti bertahan lebih dari 10 tahun, pasarnya semakin luas dari waktu ke waktu, dalam berbagai industri khususnya fashion dan beauty product. Trend tersebut berevolusi menjadi archetype yang akan selalu ditemukan dalam tiap dekade ke depan. “Membangun brand di dalam behaviour tersebut, jadi salah satu kunci kesuksesan Bono hingga saat ini,” tutur Yori.

Dikhususkan untuk wanita usia 16-24 tahun, Bono Siena Papillon Silver Milanese menghadirkan jam tangan warna silver dengan aksen yang unik. Siena Papillon mengadopsi detail kupu-kupu dengan bubuk kerlip metalik pada area dial-nya yang berwana hitam. Aksen kupu-kupu ini sengaja disamarkan agar menimbulkan kesan elegan nan mewah. “Jadi gambar kupu-kupunya tak terlihat kentara. Hanya akan terlihat jelas jika terkena cahaya,” kata Yori.

Jam tangan berdiameter 36 mm ini terbuat dari zinc alumunium yang tipis, ringan dan tahan air. Kacanya menggunakan bahan kristal mineral dengan tebal 1,5 mm. Sementara untuk strap berbahan stainless steel yang sudah di-coating sehingga menghasilkan warna silver yang subtle.

Jam tangan seberat 600 gram ini menggunakan mesin Japanese Quartz Small Second dengan akurasi 20 detik per bulan. Harganya pun dibanderol Rp825.000. “Filosofi jam tangan ini ingin terlihat beda dengan jam tangan lainnya. Tentunya dengan aksen yang melambangkan perempuan yakni kupu-kupu,” jelas Yori.

Yori menyadari brand lokal ini dikenal dan diminati masyarakat luas melalui online-shopping. Karena berawal dari brand lokal kecil yang memanfaatkan sumber daya yang tersedia, efisiensi dari setiap strategi yang dibuat menjadi patokan utama. “Saat ini cara paling efektif untuk menggaet konsumen Bono Watch adalah melalui online present,” katanya.

Bono Watch diperkenalkan sejak November 2018 dan hingga kini, telah mengeluarkan 37 varian produk yang sukses di pasaran. “Untuk 37 varian yang ada, harga yang kami tawarkan berkisar dari Rp 725.000 – 825.000. Kami menargetkan penjualan sekitar per tahun 15.000 unit per tahun untuk semua varian yang ada. Bono Watch terus berinovasi mengembang produknya agar dapat mengikuti tren fashion dunia,” ujar Yori.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved