Management Trends zkumparan

Binawan Group Berangkatkan 30 Perawat Profesional ke UAE dan Kuwait

Binawan Group, lembaga pendidikan, pelatihan dan penempatan tenaga kesehatan ke luar negeri kembali akan memberangkatkan 30 orang perawat profesional ke UAE dan Kuwait. Sebanyak 30 orang perawat tersebut akan bekerja di National Ambulance, United Arab Emirates sebanyak 11 orang, di Aamer Health Care Center United Arab Emirates sebanyak 8 orang, dan 11 orang di di Alorf Hospital, Kuwait.

Deputy Chairman Binawan Group Said Saleh Alwaini mengatakan bahwa di Indonesia jumlah perawat lebih banyak dibandingkan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, tingginya kebutuhan tenaga kerja kesehatan di berbagai negara akan menjadi peluang bagi putra-putri Indonesia untuk bersaing secara global.

Melalui lembaga International Health Training Program (IHTP) yang berada di bawah naungan Binawan Group, tenaga kesehatan Indonesia yang berminat untuk bekerja di luar negeri akan diberikan pelatihan untuk bisa memenuhi standar Internasional yang dipersyaratkan. “Kompetensi, persyaratan dan tes setiap negara berbeda-beda, sehingga mereka memerlukan persiapan yang matang untuk bisa lolos,” ujarnya.

Duta Besar Republik Indonesia untuk United Arab Emirates menyatakan program ini sejalan dengan pemerintah yang menargetkan untuk mengirimkan 1.000 tenaga kerja kesehatan pada 2021-2022. Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk mencapai target tersebut, termasuk dengan Binawan Group. “Kami ingin tenaga kesehatan ini bisa berkompetisi dengan negara lain,” tuturnya.

Duta Besar United Arab Emirates untuk Indonesia H.E. Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, menyatakan bahwa keberangkatan perawat ini menandai keberlangsungan hubungan bilateral baik antara kedua negara, United Arab Emirates dan Indonesia. “Hubungan antara National Ambulance United Arab Emirates dan Binawan adalah model kemitraan yang hebat dan sukses yang sejajar dengan hubungan strategis di sektor pemerintahan & bisnis. United Arab Emirates mendorong tenaga medis profesional Indonesia lainnya untuk terus menggapai kesempatan memenuhi permintaan untuk layanan medis darurat dan layanan kesehatan umum.

Anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan) DPR RI Edy Wuryanto menambahkan bahwa pemerintah siap mendukung sinergi dengan swasta dalam pelatihan dan penyiapan sumber daya manusia Indonesia berkualitas. “Dukungan yang diberikan oleh pemerintah antara lain adalah skema pendanaan KUR yang mudah, regulasi dan birokrasi efisien untuk mempercepat proses penempatan tenaga profesional, serta memastikan perlindungan dan kesejahteraan tenaga profesional dan keluarganya,” tuturnya.

Adapun tahun ini Binawan menargetkan akan memberangkan 500 orang perawat profesional Indonesia secara bergelombang sampai akhir tahun 2021. “Hingga saat ini masih ada 200 perawat yang sedang dalam proses, untuk mencapai target tersebut, kami bekerjasama dengan pemerintah daerah, Asosiasi dan lembaga-lembaga terkait,” kata Said.

Ke depan, pihaknya juga menargetkan untuk menempatkan 22.000 orang tenaga kesehatan Indonesia di Timur Tengah, Jepang, Singapura, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Australia dan New Zealand sampai tahun 2025. Keberhasilan program ini diharapkan akan menjadi sumber devisa bagi negara sebesar Rp 5.7 triliun per tahun untuk membantu pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan Tenaga Kesehatan dan keluarganya, serta berkontribusi dalam capacity building mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved