Management Trends

Bisnis Logam Mulia Antam Targetkan 10 Ton Penjualan di 2017

Bisnis Logam Mulia Antam Targetkan 10 Ton Penjualan di 2017

Menjadi korporasi dengan diversifikasi dan integrasi usaha berbasis sumber daya alam, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. di tahun 2017 menargetkan penjualan logam mulia sebesar 10 ton. Terhitung hingga Mei 2017, Antam telah mencapai 3 ton dan masih jauh mencapai yang ditargetkan. Menurut General Manager Logam Mulia Business Unit PT Antam (Persero) Tbk., Dody Martimbang, hal ini disebabkan kelemahan daya beli yang terjadi dari tahun lalu. Antam tetap optimis di semester 2 akan mengejar target yang ingin dicapai. “Optimisme ini terlihat dari permintaan emas batangan saat Ramadan lalu begitu banyak, baik di pabrik maupun butik Antam di beberapa kota besar,” ujarnya.

Inovasi kerap dilakukan dengan menciptakan packaging emas dalam bentuk pressed yang disebut blazer. Produk ini dikeluarkan Antam sebagai jawaban untuk memberi perlindungan bagi konsumennya terhadap kasus penipuan investasi emas. “Packaging ini menjaga keamanan emas sekaligus menjaga sertifikasi dan kadar kemurnian emas kami 99,99%,” ungkap Dody. Strategi Antam untuk memenangkan persaingan di pasar yaitu dengan membuat sebuah pelayanan sejak 2013 dengan membuka 14 butik emas. Kehadiran butik emas Antam mempermudah konsumen untuk membeli dan menjual di seluruh butik yang tersebar di Indonesia. Butik ini tersebar dari Aceh, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makasar.

Tidak hanya itu, sejak 2017 Antam menambah distribusi channel dengan menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) sebagai outlet yang menjual emas merek Antam. “Pilot project telah dimulai sejak 6 Februari 2017 di wilayah Jawa, Bali, Madura, dan NTT. Akhir tahun 2017, seluruh kantor pos di seluruh Indonesia akan mulai melayani pembelian dan penjualan emas merek Antam,” tambahnya. Kerjasama dengan PT Pos Indonesia sekaliguis berfungsi sebagai media promosi produk Antam.

Variasi lain diciptakan Antam yang telah dikenal dengan produk emas batangan. Selain bentuk kemasan blazer, variasi lain dalam bentu series menjadi inovasi Antam. Bentuk series batik yang diproduksi sejak 2005 memiliki animo yang besar. Emas series batik telah diperkenalkan oleh media Jepang dan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Amerika. Vice President Marketing, Sales & Operation Support Logam Mulia PT Antam (Persero) Tbk., Muhidin menambahkan, Antam mulai bergerak ke arah digital dengan mengubah tampilan website dan mulai aktif di media sosial seperti Twitter, Instagram, dan Facebook. “Perlahan Antam menuju ke arah digital, kedepannya mungkin bisa melakukan transaksi secara online melalui format platform yang sedang kami siapkan. Kami siap mengikuti perubahan,” ujar Muhidin.

Dari sisi harga emas yang dikeluarkan Antam masih menjadi price maker. Sebagai acuan, harga emas Antam dilansir setiap harinya sebagai standar untuk seluruh Indonesia. Penentuan harga emas Antam mengacu pada harga internasional karena harga emas masih sangat relatif dipengaruhi harga emas dunia. Terakit loyalitas konsumen, Antam memberikan solusi atas kekhawatiran masyarakat untuk menyimpan emas di rumah sehingga melansir produk BRANKAS sebagai wadah penyimpanan. “Sejak 2016, BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas) dibuat untuk konsumen dapat menyimpan emas mereka di Antam. BRANKAS memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian sekaligus penyimpanan emas baik dalam jumlah kecil maupun besar melalui mekanisme penarikan emas yang fleksibel,” ujar Dody

Program lainnya yang ditawarkan Antam adalah BRANKAS Berzakat. Melalui produk BRANKAS Berzakat diharapkan konsumen kami yang beragam Islam dapat mengetahui kapan harus membayar zakat emasnya melalui penghitungan haul dan nisab secara sistem. Konsumen nantinya akan menerima notifikasi zakat sekian gram dan zakat ini langsung disalurkan ke Baznas. Penjualan emas Antam naik 9% tahun lalu dengan anmo terbesar emas series batik sebanyak 19ribu keping yang terjual. “animo yang besar ini menginspirasi Antam untuk membuat series lainnya. Kami melihat serapan pasar dan hasil survei akan emas series ini dapat kita kembangkan dalam varian yang lain,” ungkap Muhidi.

Untuk pasar ekspor emas Antam tersebar ke Singapura, Hongkong, Korea, India, dan sebagian Timur Tengah. Ekspor ke India telah dilakukan sejakt tahun 2015 dalam bentuk perhiasan. Dalam waktu dekat Antam akan masuk ke Jepang. Tercatat di tahun 2016 penjualan ekspor emas total sekitar 40% dan 60% untuk dalam negeri. “Tahun lalu kami memang fokus perkuat pasar domestik. Tahun ini akan mulai perlahan memperbesar untuk ekspor. Terpenting adalah komoditi emas ini masih banyak turunan lainnya yang bisa menjadi nilai tambah yang dapat dikembangkan inovasi dan kreativitasnya,”ujar Muhidin.

Reportase: Tiffany Diahnisa


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved