Trends Economic Issues zkumparan

BKPM dan HSBC Dorong Pembangunan Infrastruktur Nasional

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan PT Bank HSBC Indonesia dalam penyelenggaraan Infrastructure Forum di Ayana Hotel & Resort, Jimbaran Bali pada 11 Oktober 2018 mendatang. Hal ini untuk mendorong peran serta pelaku usaha swasta dalam pengembangan sektor infrasturktur di Indonesia, yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala BKPM, Thomas Lembong, mengatakan, pemerintah fokus pada aspek pembiayaaan proyek infrastruktur tanpa bergantung pada APBN. “Saatnya kita menerapkan strategi yang lebih kreatif dalam hal pembiayaan infrastruktur. Salah satunya yang bisa diterapkan melalui sekuritasasi aset-aset swasta. Dengan melepas aset-aset tersebut, pemilik perusahaan bisa mendapatkan cash dan membangun investasi baru, diantaranya dituangkan ke pembangunan proyek infrastruktur” ujarnya.

Menurutnya, forum tersebut bisa memperkuat citra Indonesia sebagai negara tujuan investasi global. Serta bisa mendorong sektor swasta untuk semakin berperan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagaimana diketahui, pemerintah mencanangkan visi menajdi ekonomi terbesar ke-4 di dunia melalui visi Indonesia 2045. Pembangunan infrastruktur merupakan tahapan pertama yang menjadi fondasi pembangunan nasional menuju visi tersebut.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Bappenas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Indonesia membutuhkan sekitar Rp 4.796 triliun untuk membangun infrastruktur pada tahun 2015-2019. Dengan porsi pembiayaan pemerintah hanya sebesar 41,3% atau Rp 1.951,3 triliun. Sementara itu, BUMN diharapkan berkontribusi sebesar 22,2% (Rp 2.817,7 triliun) dan partisipasi swasta sebesar 36,5% (Rp 1.751,5 triliun).

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, Sumit Dutta, menyatakan bahwa saat ini Indonesia menempati posisi kuat di ASEAN. Indonesia berkontribusi sebanyak 35% terhadap PDB ASEAN dan 40% terhadap populasi ASEAN. Menurutnya, agenda pembangunan infrastruktur yang dicanangkan merupakan kunci untuk mendukung visi Indonesia menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia tahun 2045. Pembiayaan inovatif untuk mendukung partisipasi sector swasta dalam pertumbuhan infrastruktur di Indonesia menajdi prioritas strategis utama. “Kami ingin Indonesia menjadi negara pilihan untuk berinvestasi,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved