Technology Trends

BRI Dorong Inklusi Keuangan Lewat Transformasi Digital

BRI Dorong Inklusi Keuangan Lewat Transformasi Digital
Layanan fisik secara langsung dengan digital membawa BRI mengusung konsep Hybrid Bank

BUMN memiliki peranan besar dalam meningkatkan target 90% inklusi keuangan di Indonesia yang diusung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2024. Sejalan dengan upaya pencapaian target tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendongkrak inklusi keuangan melalui transformasi digital.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, perpaduan keunggulan layanan fisik secara langsung dengan digital membawa BRI mengusung konsep Hybrid Bank. Digitalisasi ini juga menjadi salah satu aspek utama yang diupayakan perseroan dalam Transformasi BRIVolution 2.0.

“BRI come up with hybrid bank concept. Digitalisasi kami siapkan untuk menjangkau masyarakat yang saat ini sudah digital. Di sisi lain, masyarakat yang belum digital tetap kami layani dengan konsep Hybrid Bank,” ujar Sunarso.

Jay K Rosengard, Adjunct Lecturer Harvard Kennedy School melihat bahwa model Hybrid Bank merupakan pendekatan yang tepat untuk mewujudkan inklusi keuangan. Dengan tetap melakukan pendampingan kepada nasabah dan jaringan BRI, strategi ini dinilai mampu memberikan akses layanan keuangan bagi masyarakat luas.

“Model Hybrid Bank yang diusung BRI adalah bentuk community banking yang sangat baik. Kita tidak bisa menghapus aspek personal touch bila ingin menjangkau masyarakat, terutama pelaku usaha mikro. Teknologi tidak bisa menggantikan orang, tetapi itu adalah ‘tools’ sehingga business process menjadi lebih efektif,” tambahnya.

Jay membeberkan bahwa kehadiran AgenBRILink menjadi salah satu bukti BRI mampu mengelaborasi digitalisasi bersama personal touch. Melalui proses transaksi yang terdigitalsiasi di agen, masyarakat dapat terlayani secara dekat serta tidak terbatas pada waktu. Hal tersebut sangat dibutuhkan utamanya bagi masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terdalam) yang jauh dari jangkauan kantor cabang atau branch unit bank.

“Perpaduan antara digitalisasi dan personal touch ini saya lihat ada di AgenBRILink. BRI membangun penguatan bisnisnya dengan go smaller, meningkatkan sinergitas dan dengan ini bisa melayani berbagai kebutuhan finansial masyarakat Indonesia,” terangnya.

Sunarso menjelaskan, AgenBRILink merupakan salah satu langkah perseroan untuk membangun pertumbuhan bisnis dengan operational cost yang relatif lebih rendah dan dapat efektif menjangkau nasabah di wilayah 3T.

Tidak hanya memberikan layanan transaksi keuangan layaknya kantor bank, AgenBRILink juga dapat melakukan referralcredit. “Kita kembangkan menjadi referral credit, sehingga BRI tidak perlu membuka cabang untuk menyalurkan kredit. Progressnya sudah seperti apa? Kita bisa lihat AgenBRILink telah menjangkau lebih dari tiga per empat atau 77% desa di Indonesia,” jelasnya.

Adapun hingga akhir September 2022, jumlah AgenBRILink telah mencapai 597.177 agen dengan jangkauan hingga 58.095 desa. Perseroan juga berupaya untuk terus menambah layanan yang bisa diakses masyarakat melalui AgenBRILink.

Inovasi lain yang diapresiasi adalah digitalisasi business process BRI melalui BRISPOT. Inisiatif ini menjadi solusi bagi BRI dalam menghadapi tantangan restrukturisasi kredit. Seperti diketahui, BRI menjadi bank dengan jumlah restrukturisasi kredit terbesar di masa pandemi ini sebesar Rp249,33 triliun.

Melalui BRISPOT, kata Sunarso, proses booking kredit mikro (produktivitas) meningkat dari rata-rata Rp2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp4 triliun per bulan. Selain itu proses kredit menjadi jauh lebih cepat, dari sebelumnya membutuhkan waktu 2 minggu menjadi rata-rata 2 hari.

“BRI harus merestrukturisasi rekening 3,3 juta rekening dengan nilai hampir Rp250 triliun dan BRI dapat melakukannya dengan BRISPOT. Kalau tidak, tidak mungkin merestrukturisasi dengan nilai sebanyak itu hanya dengan interaksi fisik, semua ini dilakukan dengan menambahkan digitalisasi,” tambahnya.

Layanan perbankan pun kini sudah dapat diakses dalam genggaman tangan saja melalui BRImo. Financial Super Apps milik BRI ini telah memiliki lebih dari 100 fitur untuk berbagai kebutuhan transaksi nasabah dengan jumlah user yang telah mencapai 20,2 juta user dan volume transaksi mencapai Rp1.567 triliun per akhir Agustus 2022.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved