Trends

BRI Tebar Dividen Interim Rp 4,04 Triliun kepada Publik

Direktur Utama Bank BRI, Sunarso.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membagikan deviden interim saham BBRI Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham. Dari total nilai tersebut, Rp 4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah dan Rp 4,04 triliun akan dibagikan kepada publik. Dividen interim merupakan dividen sementara yang dibayarkan kepada pemegang saham sebelum ditetapkannya penggunaan laba tahunan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“BRI adalah banknya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso. Bank plat merah tersebut kini telah memiliki 4 syarat untuk tumbuh berkelanjutan. Pertama, ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi. Kedua, memiliki kecukupan modal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) 26,14%.

Ketiga, memiliki kecukupan likuiditas dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 88,51%. Keempat, quality of growth atau kualitas dari pertumbuhan. Hingga kuartal III/2022, NPL BRI berada di level 3,09%. Pertumbuhan bisnis BRI juga tercermin dari kinerja keuangan. Dalam 9 Bulan, BRI mencatatkan laba Rp 39.31 triliun atau tumbuh 106,14% year on year (yoy) dengan total aset meningkat 4,00% yoy menjadi Rp 1.684,60 triliun

Dari aspek penyaluran kredit, total pembiayaan tercatat Rp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy. Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI meningkat 9,83% yoy dari Rp 852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp 935,86 triliun di akhir September 2022. “Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,20%,” kata dia.

Masih dalam laporan yang sama, DPK BRI tumbuh menjadi Rp 1.139,77 triliun. Dana murah (CASA/current account saving account) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara year on year meningkat 10,22%. Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51% dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14%.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved