Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), menyampaikan tengah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk memperkuat ekosistem teknologi informasi dan keamanan data pada tahun 2023 sebesar Rp580 miliar.

Bob Tyasika Ananta, Wakil Direktur Utama BSI mengungkapkan, “BSI menganggarkan capex untuk information technology (IT) dan digital Rp580 miliar, ini lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya. Realisasi anggaran ini khusus untuk IT dan digital, termasuk pengamanan prioritas kami.”

Bob menambahkan, perseoroan berkomitmen untuk memperkuat IT dan keamanan data nasabah di tengah tantangan digital di tingkat global sehingga alokasi capex tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan digital dan keamanan data BSI. Saat ini industri perbankan dihadapkan dalam tantangan digital. Sehingga mau tidak mau bank harus beradaptasi untuk menjawab kebutuhan pasar tersebut. Oleh sebab itu, melalui alokasi dana dengan jumlah besar untuk infrastruktur digital, diharapkan mampu memperkuat sistem teknologi digital BSI ke depannya.

“Kami paham bahwa digitalisasi itu tidak bisa dihindari di dunia perbankan. Karena perilaku dan konsumer itu mengarah ke digital. Untuk itu, BSI berkomitmen untuk memperkuat sistem digitalisasi dan keamanan data yang ditujukan dengan peningkatan alokasi belanja IT dan digital tahun ini,” tegas Bob dalam konferensi pers RUPST BSI, Senin (22/05/2023).

Pihaknya berharap perbankan syariah ke depan akan berkembang menjadi prioritas pilihan masyarakat dan menjadi institusi yang kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.

Di sisi lain, BSI juga terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri. Mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan, dan industri manufaktur lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id