Technology Trends

BSI Mobile Dampingi Nasabah dari Urusan Finansial Hingga Spiritual

Sebagai super apps BSI Mobile menyediakan tidak hanya layanan perbankan atau transaksi finansial, namun juga aktivitas yang berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari nasabah (Foto: dok BSI)

Disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19 memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia melakukan transformasi digital. Tidak peduli perusahaan mikro, startup, menengah hingga kakap, siap atau tidak siap ‘dipaksa’ melakukan digitalisasi dalam proses kerja atau operasional perusahaan dengan teknologi. Termasuk industri perbankan, ramai-ramai melakukan digitalisasi demi memudahkan layanan perbankan, penjualan produk dan transaksi nasabah.

Begitu halnya perubahan yang terjadi pada gaya hidup masyarakat. Sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia pada Maret 2020 hingga sekarang pun belum berakhir, aktivitas digital masyarakat meningkat tajam. Maklum segala kegiatan diarahkan di rumah, baik itu untuk bekerja, belajar maupun berbisnis. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai penularan virus Corona yang mematikan.

Benar, di era digital ini mendorong tingginya aktivitas online termasuk kegiatan Work From Home (WFH), Pembelajaran Jarak Jauh/PJJ (sekolah daring), transaksi perbankan, jual beli online dengan e-commerce, aktivitas keagamaan atau kegiatan komunikasi di media sosial pada masa pandemi akhir-akhir ini.

“Semua industri saat ini merangkul teknologi untuk membentuk kembali lanskap operasi mereka dan menuai manfaat dari peningkatan produktivitas, efisiensi yang lebih tinggi, dan peningkatan penghematan biaya. Inilah manfaat teknologi di era digital,” ujar Harry Surjanto Hambali, pakar dan praktisi di industri teknologi informasi menjelaskan alasan pentingnya digitalisasi yang dilakukan oleh banyak perusahaan di Indonesia saat dihubungi secara virtual (13/8/2021).

Antusiasme industri terhadap digitalisasi berbanding lurus dengan meningkatnya minat masyarakat. Indikasi ini diperkuat oleh data We are Social-Hootsuite: jumlah pengguna Internet di Indonesia bertambah sebesar 27 juta pengguna per Januari 2021 dibanding Januari 2020, atau naik 15,5% pada periode tersebut. Secara total mencapai 202,6 juta pengguna atau 73,7% dari populasi Indonesia 274,9 juta.

Respons positif terhadap tren digitalisasi yang dtunjukkan oleh dunia usaha dan masyarakat ini juga terjadi di lingkungan perusahaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI dengan nasabahnya. Untuk itulah BSI menghadirkan aplikasi BSI Mobile yang bisa diunduh melalui ponsel Android dan iOS. Dengan demikian, layanan bank syariah ini tidak kalah dengan bank konvensional dalam kecanggihan teknologi dan inovasi. Nasabah BSI tetap bisa melakukan transaksi perbankan di mana saja, tanpa harus datang ke kantor cabang. Jadi, meski di rumah saja saat pandemi tetap produktif bertransaksi perbankan. Semuanya bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone atau ponsel yang ada dalam genggaman kita.

“Sebagai super apps BSI Mobile menyediakan tidak hanya layanan perbankan atau transaksi finansial, namun juga aktivitas yang berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari nasabah,” ujar Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunadi.

Hery menjelaskan, BSI Mobile menghadirkan sederet solusi untuk mempermudah nasabah. Solusi itu antara lain fitur pembukaan rekening online; kemudahan transaksi bagi nasabah melalui fitur transfer, belanja online, transaksi QRIS, top up pulsa, beli token listrik, top up e-wallet, dan pembayaran sekolah. Tak ketinggalan, produk BSI Tabungan E-Mas dan Gadai Emas via Online.

Untuk kegiatan keagamaan atau sosial, BSI Mobile pun menyediakan fasilitas pembayaran Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF). Sehingga diharapkan BSI Mobile tidak hanya sebagai sahabat finansial yang membantu pengelolaan keuangan, tapi juga sahabat sosial yang memudahkan untuk berbagi kepada sesama, dan sahabat spiritual yang mengajak nasabah meningkatkan spiritual.

Lantas, bagaimana cara mengaktifkan aplikasi BSI Mobile? Caranya cukup mudah. Langkah pertama adalah nasabah mengunduh aplikasi BSI Mobile di App Store dan Google Play Store. Lalu, pilih fitur ‘Sudah Memiliki Rekening’, kemudian klik ‘Aktivasi’ dan masukkan nomor handphone dan kode aktivasi yang telah diterima nasabah melalui SMS. Selanjutnya kirim SMS verifikasi ke 3339, kemudian kembali ke aplikasi BSI Mobile. Setelah itu, buat PIN transaksi dan kata sandi.

Tak kalah dengan aplikasi besutan unicorn Indonesia, banyak fitur atau benefit bagi nasabah yang menggunakan aplikasi BSI Mobile untuk bertransaksi. Ibaratnya, urusan kehidupan dalam genggaman dengan bantuan BSI Mobile. Pertama, kita lihat dari sisi kemudahan mengambil uang atau tarik tunai tanpa kartu ATM. Bagi nasabah yang tidak punya duit cash, tapi kartu ATM tertinggal di rumah, tidak perlu pusing. Sebab, kini bisa lho nasabah menggunakan fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI terdekat atau di outlet Indomaret di seluruh Indonesia.

“Fitur ini dihadirkan BSI dalam menjawab kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi dengan aman selama pandemi sekaligus menjawab tantangan zaman untuk menghadirkan layanan keuangan syariah yang digital dan modern. Perkembangan teknologi digital serta pertumbuhan jumlah pengguna smartphone di Indonesia menjadi landasan bagi BSI untuk terus melakukan pengembangan fitur layanan pada BSI Mobile ini,” ungkap Hery Gunadi.

Inovasi ini diharapkan dapat membuat transaksi keuangan lebih cepat, mudah, dan aman sehingga nasabah tidak perlu lagi khawatir saat ketinggalan dompet atau kartu ATM. Hal ini juga dapat meminimalisir tingkat kejahatan di ATM yaitu skimming sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat yang saat ini sedang bersama-sama berjuang melawan pandemi Covid-19.

Cara untuk Tarik Tunai Tanpa Kartu di Indomaret atau ATM BSI adalah: download aplikasi BSI Mobile, pilih menu “Tarik Tunai” di BSI Mobile, pilih “Indomaret” / ATM BSI, pilih nominal penarikan, masukkan PIN kemudian akan muncul resi yang berisi kode OTP/kode tarik tunai. Nasabah bisa langsung melakukan Tarik tunai ke Indomaret dengan menyampaikan kode Tarik Tunai dan nomor HP yang terdaftar di BSI Mobile ke kasir Indomaret, atau jika melalui ATM BSI nasabah bisa langsung melakukan Tarik tunai tanpa kartu di ATM BSI manapun dengan memilih menu “Tarik tunai tanpa kartu/cardless withdrawal” di ATM BSI dan memasukkan kode OTP/Tarik Tunai.

Hery menyebut layanan BSI Tarik Tunai Tanpa Kartu dapat dilakukan di 17.800 outlet Indomaret dan lebih dari 1.800 ATM BSI seluruh Indonesia. Nasabah juga memperoleh keuntungan ekstra di antaranya biaya yang murah, di mana tarik tunai tanpa kartu di outlet Indomaret hanya dikenakan biaya Rp5.000 per transaksi lebih hemat apabila nasabah melakukan transaksi dengan Kartu ATM BSI di ATM bank Lain. Sementara BSI Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI tidak dikenakan biaya.

Selain itu, fitur ini aman karena menggunakan kode OTP yang dikirimkan ke nomor handphone yang telah didaftarkan dan terkoneksi dengan layanan BSI Mobile. Kode OTP yang nasabah dapatkan bersifat rahasia dan hanya berlaku selama 2 jam setelah mendapatkan kode tersebut dari BSI mobile.

Tak hanya tarik tunai tanpa kartu ATM, manfaat lain BSI Mobile adalah memfasilitasi nasabah untuk berinvestasi. Pasalnya, dengan aplikasi ini, nasabah bisa menabung emas dan gadai emas.

Aplikasi BSI Mobile juga dapat digunakan transaksi di Rest Area KM 166, Majalengka, ruas Tol Cipali-Palikanci. Hal ini terjadi lantaran sejak Maret 2021, BSI mendukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menerapkan transaksi digital QRIS di kawasan rest area ruas tol tersebut.

Menurut Regional CEO BSI Region 7 Bandung Dade Dermawan, QRIS merupakan solusi pembayaran digital yang mudah, cepat, nyaman dan aman bagi masyarakat terutama di tengah kondisi kenormalan baru. Selain itu, penguatan layanan digital BSI juga merupakan bagian dari dukungan terhadap percepatan transformasi perekonomian digital Indonesia yang mana digitalisasi ini akan menjangkau masyarakat daerah secara luas dan mempermudah kegiatan perekonomian baik itu transaksi maupun pendanaan.

“Dengan QRIS, masyarakat tidak perlu menggunakan uang tunai yang berpindah dari tangan ke tangan, tetapi cukup memindai QR code menggunakan aplikasi BSI Mobile dalam handphone,” kata Dade. Sejak mengimplementasikan metode pembayaran kode respons cepat berstandar nasional (QRIS), BSI telah bekerja sama dengan lebih dari 2.000 merchant di wilayah Jawa Barat.

BSI juga fokus pada beberapa ekosistem lain seperti perumahan, ekosistem pasar mulai dari transaksi belanja jual beli hingga pembayaran parkir, ekosistem tempat wisata untuk pembayaran tiket/souvenir, ekosistem sekolah/universitas mulai dari pembayaran biaya SPP hingga pembayaran iuran keanggotaan/denda perpustakaan, dan masih banyak lainnya.

Menariknya, baru-baru BSI merilis layanan buka rekening secara daring (online). Melalui pengembangan aplikasi BSI Mobile yakni fitur terbaru Know Your Customer-Biometric, BSI menargetkan pembukaan rekening online mencapai 1 juta nasabah.

Dengan fitur yang dilengkapi keunggulan sistem biometrik, calon nasabah BSI kini dapat membuka rekening tabungan secara online (digital onboarding) dengan cepat, mudah dan seamless. “Kami berkomitmen meningkatkan customer experience dari calon nasabah dan nasabah BSI, melalui kanal-kanal digital yang kami hadirkan, ” ujar Hery.

Fitur Biometrik menjadi salah satu verifikator pembukaan rekening online melalui verifikasi foto wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan dari Disdukcapil. Dengan fitur ini memungkinkan calon nasabah tidak perlu videocall, saat tahap verifikasi data diri pada proses pembukaan rekening secara daring. Keunggulan lain fitur ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan rekening akan menjadi lebih singkat, yakni kurang dari 5 menit hingga proses terbentuknya nomor rekening online.

Dengan teknologi ini, calon nasabah BSI tidak perlu antri atau datang ke kantor cabang BSI. Inovasi ini tentunya efektif dan efisien, serta nyaman bagi calon nasabah, di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Tidak melulu urusan duniawi, berkat BSI Mobile, nasabah pun bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Pasalnya, aplikasi ini bisa berguna untuk membayar ZISWAF (zakat, infaq, shadaqah, waka) serta membeli hewan kurban ketika Idul Adha. Bahkan, nasabah dapat mengecek waktu sholat dan lokasi masjid terdekat. Singkatnya, melalui berbagai produk dan layanannya, BSI Mobile berupaya mendampingi nasabah sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi umat.

BSI bersinergi dengan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI mengimplementasikan digitalisasi keuangan di masjid. Pada tahap awal, masjid di seluruh lingkungan Kementerian/Lembaga akan memanfaatkan aplikasi BSI Mobile untuk instrumen pembayaran QRIS.

Menurut Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, pemanfaatan BSI Mobile dan QRIS (QR Indonesia Standard) ini dapat memudahkan masjid dalam mengelola transaksi dan masyarakat untuk melakukan pembayaran zakat, infaq, sedekah dan wakaf secara non tunai.

Saat bulan Ramadan 2021, BSI juga mensosialisasikan penggunaan QRIS kepada masyarakat sebagai salah satu instrumen pembayaran ZISWAF. Kenaikan volume transaksi terbesar dicatatkan oleh QRIS yaitu sebesar 5182 % secara yoy menjadi Rp4,7 miliar. Dengan adanya QRIS ini, diharapkan bisa mendukung pengembangan ekosistem halal.

BSI juga aktif ikut serta dalam inklusi keuangan syariah di masjid dan pesantren, salah satunya melalui peresmian QRIS Pesantren pada 22-23 April 2021 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta.

Sebagai bentuk empati terhadap dampak pandemi Covid-19, BSI didukung oleh Yayasan BSMU menggelar Sedekah Serentak secara virtual melalui layanan BSI Mobile. Layanan digital banking ini dapat memudahkan masyarakat dalam bersedekah dan berbagi secara cepat, aman, dan nyaman kapanpun dan dimanapun. Diharapkan fitur ini dapat memberikan berkontribusi untuk masyarakat yang terkena musibah/bencana salah satunya terkait pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Selain itu, untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah, manajemen BSI mengimbau para nasabah ex BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah agar mengunduh dan mengaktifkan aplikasi BSI Mobile yang bisa diunduh di IOS ataupun Android, serta menggunakan layanan Live Chat Aisyah dalam proses Auto-Migrasi yang saat ini sedang berlangsung.

Kebetulan, menurut Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo, saat ini BSI sedang melakukan proses auto-migrasi rekening terhadap lebih dari 1 juta rekening nasabah ex-BNI Syariah sejak tanggal 9-10 Agustus 2021. Proses ini merupakan tahapan dari pengintegrasian seluruh sistem bank sebelum merger ke dalam sistem BSI. Kemungkinan pada saat proses auto-migrasi tersebut akan terjadi beberapa ketidaknyamanan karena adanya sinkronisasi information technology (IT) dalam sistem layanan.

“Dalam proses auto-migrasi ini, kami mengimbau kepada nasabah ex-BNIS untuk mengunduh dan mengaktifkan aplikasi BSI Mobile yang bisa di unduh di IOS ataupun Android. Hal ini karena akan memudahkan dalam proses integrasi. Nasabah juga perlu segera mengganti kartu ATM lama menjadi kartu ATM berbasis chip. Untuk nasabah ex-BNIS yang belum sempat mengganti kartu, BSI memberikan kemudahan bertransaksi dengan BSI Mobile,” jelas Firman yang sebelumnya dikenal sebagai Direktur Utama BNI Syariah ini.

Firman memastikan bahwa pasca-migrasi, pihaknya dapat memberikan layanan terbaik untuk kenyamanan dan keamanan transaksi nasabah, seiring komitmen BSI ntuk terus mengembangkan layananan digital banking.

Kebijakan auto-migrasi rekening tersebut merupakan kebijakan BSI yang dibuat seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. Jadi, nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening dan cukup melakukan aktivasi BSI Mobile. Agar bisa bertransaksi melalui mobile banking, nasabah ex-BNI Syariah harus memindahkan mobile banking melalui aktivasi di BSI Mobile.

Firman menjamin dengan proses yang benar tersebut nomor rekening nasabah legacy BNI Syariah tidak mengalami perubahan saat termigrasi otomatis. Untuk rekening ex-BNIS yang 9 digit dan sudah termigrasi, hanya ditambahkan angka 0 di belakang nomor rekening. Nomor rekening yang baru dapat dikonfirmasi ke call center BSI. Yang jelas, proses auto-migrasi ini juga tidak akan berdampak pada saldo rekening nasabah. Seluruh saldo akan dipindahkan sesuai dengan kondisi di legacy, sehingga tidak ada perubahan.

Per Juni 2021, BSI mencatat proses integrasi layanan dan migrasi rekening sudah mencapai tahap 45% dari target migrasi rekening seluruh wilayah yang akan selesai di bulan Juli 2021. Adapun total dana pihak ketiga (DPK) yang akan dimigrasikan pada Juli ini sekitar Rp 64,3 triliun dengan total nasabah mencapai lebih dari 3 juta orang.

Bagaimana performa BSI Mobile?

Pada Triwulan I/2021, volume transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp40,85 triliun per Maret 2021, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy). Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta, tumbuh 72,35% yoy.

Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3% yoy. Selain disumbang oleh transaksi BSI Mobile (42%), kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking (24%); kartu debit/kredit (17%); dan ATM (14%).

Jumlah besar ini muncul salah satunya didorong oleh peningkatan transaksi nasabah selama pandemi Covid-19. Dan BSI Mobile siap menyediakan tidak hanya layanan perbankan atau transaksi finansial, namun juga aktivitas yang berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari nasabah

Performa BSI Mobile terus meningkat. Lihat saja, hingga Semester I/2021, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, menembus 2,5 juta pengguna.

Mengacu data per Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56 % secara yoy. Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 41,99 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82% secara yoy. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang melonjak tajam.

Selain itu, BSI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp1,1 triliun. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara year on year (yoy).

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun 2021 ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan memanage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” ucap Hery menegaskan. Pasalnya volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang Triwulan II/2021.

Hery mengklaim, saat ini, animo masyarakat terhadap layanan keuangan BSI cukup meningkat, di mana jumlah pembukaan rekening online per awal Juni 2021 mencapai lebih dari 400 ribu NoA dengan rata-rata 2.000 pembukaan rekening online yang terdata setiap harinya. Targetnya, pembukaan rekening online melalui BSI Mobile meningkat menjadi sebanyak 3.000 NoA per hari.

Ke depan, BSI Mobile akan dikembangkan untuk melayani pembiayaan ke nasabah. “Pengembangan ekosistem digital produk dan fitur BSI Mobile akan terus dilanjutkan, dalam waktu dekat diharapkan BSI Mobile dapat dimanfaatkan nasabah dan masyarakat luas untuk mengakses pembiayaan,” kata Hery.

Nantinya, BSI bertekad untuk terus berinovasi dalam menghadirkan fitur-fitur baru lainnya di aplikasi BSI Mobile, seperti fitur Paylater dan Mitraguna Online. Harapannya, layanan BSI Mobile menjadi lebih lengkap dan mendukung berbagai kebutuhan nasabah dan masyarakat di era digitalisasi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved