Technology Trends zkumparan

BSSN Gandeng Kaspersky Tingkatkan Keamanan Siber Dalam Negeri

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menandatangani Nota Kesepahaman dengan perusahaan keamanan siber global Kaspersky, untuk meningkatkan kapabilitas keamanan siber Indonesia. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kapasitas dan institusi terkait keamanan siber di sektor pemerintah.

Adapun kemitraan ini akan mencakup kolaborasi dalam berbagi pengetahuan, peningkatan kapasitas, berbagai pelatihan keamanan siber dan program bersama untuk menciptakan kesadaran siber di Indonesia.

“Menyadari potensi ancaman siber, kami dan Kaspersky, berupaya untuk meningkatkan keamanan komputasi secara keseluruhan melalui komitmen terhadap keamanan, perlindungan privasi, keandalan, respons insiden, dan integritas dengan mengambil langkah awal dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman,” ujar Kepala BSSN letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam keterangan resmi yang diterima SWA Online, Kamis (17/06/2021).

Dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, diharapkan kedua pihak baik Kaspersky maupun BSSN dapat saling berkomitmen untuk membangun kerja sama yang baik terutama dalam penyelenggaraan keamanan siber di infrastruktur kritis serta peningkatan kapabilitas melalui pelatihan, konsultasi, evaluasi keamanan informasi, hingga pemulihan dan respons atas insiden.

“Indonesia sedang berkembang pesat di dunia digital dan pandemi telah mempercepat perkembangan ini. Meskipun begitu, meningkatnya arus digitalisasi juga berarti meningkatnya kejahatan siber dikarenakan penjahat siber yang juga semakin terampil dan berpengalaman,” lanjut CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky

Oleh karena itu, kata dia, mempertahankan dunia siber menjadi semakin krusial terhadap perekonomian negara dan keselamatan penduduknya. “Dalam rangka membangun dunia yang lebih aman dan mendukung negara dalam memanfaatkan kekuatan teknologi secara aman, kami akan bekerja bersama-sama dan berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran terkait keamanan siber dan program peningkatan kapasitas.”

Eugene mengungkapkan, sebenarnya tindakan preventif dan represif guna mencegah dan memitigasi potensi ancaman kejahatan siber sudah dilakukan dari sisi teknologi, tetapi potensi ancaman siber yang terus berkembang tetap membutuhkan pendekatan lain, salah satunya melalui user behavior, yaitu pembangunan budaya kesadaran keamanan siber (cybersecurity awareness).

“Phishing, malware, hingga serangan yang mengeksploitasi kerentanan (vulnerabilities) pada perangkat seringkali menjadi metode serangan yang memanfaatkan perilaku pengguna dalam melancarkan aksinya,” kata dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved