Management Trends

BTPN Syariah Berdayakan Perempuan Inklusi dari Aceh Hingga Kupang

(ki-ka) Dewie Pelitawati, Komisaris BTPN Syariah dan Dewi Nuzulianti, Business Planning & Assurance Head BTPN Syariah (Foto: Eva/Swa)

Pada dasarnya kodrat perempuan itu multitasking. Kaum Hawa ini tidak hanya piawai mengurus rumah tangga atau keluarga, tapi juga jago mengelola kegiatan di luar rumah, seperti berkarier di perkantoran atau mengembangkan bisnis. Bahkan, perempuan bisa tetap produktif dan saling memberdayakan.

Di Indonesia, populasi jumlah penduduk didominasi gender perempuan. Bidang inklusi keuangan pun banyak diisi oleh para wanita. Mereka tidak hanya penggerak ekonomi keluarga, tapi juga lingkungan sekitar, bahkan berkontribusi pada perkembangan perekonomian nasional.

Itulah sebabnya, banyak pelaku industri keuangan yang lebih tergiur menggarap segmen perempuan. Ya, wanita banyak keunggulannya dalam mengelola keuangan. “Hasil studi kami menyebutkan bahwa perempuan jika memiliki penghasilan akan dioptimalkan untuk kebutuhan keluarganya. Berbeda dengan pria, jika punya penghasilan lebih, digunakan untuk kepentingan pribadi,” ujar Dewie Pelitawati, Komisaris BTPN Syariah dalam paparannya bertema ‘Perempuan Berdaya Keluarga Sejahtera’ dalam kesempatan Media Briefing ‘Women Empower Women’ di Jakarta (21/12/2022).

Mengapa BTPN Syariah memilih perempuan inklusi untuk diberdayakan? “Sebab, BTPN Syariah percaya bahwa masyarakat dari segmen manapun berhak atas kehidupan yang lebih baik, termasuk segmen perempuan inklusi,” ucap Dewi Nuzulianti, Business Planning & Assurance Head BTPN Syariah, menambahkan.

Dalam perjalanannya selama lebih dari satu dekade, BTPN Syariah merupakan satu-satunya Bank Umum Syariah yang fokus melayani para perempuan inklusi dari Aceh hingga Kupang

Hingga saat ini sudah ada 4 juta perempuan inklusi aktif yang dilayani oleh BTPN Syariah di 23 provinsi, menjangkau 235 ribu komunitas, 2.600 kabupaten. “Kami melakukan studi yang menunjukkan perempuan memegang peran penting dalam perekonomian keluarga. Perempuan juga lebih dominan dalam mengelola keuangan. Dengan kata lain salah satu upaya untuk mensejahterakan perekonomian di Indonesia adala jika para perempuan yang punya andil besar dalam perekonomian ikut berdaya,” ungkap Dewi.

Dalam melayani segmen perempuan inklusi, BTPN Syariah membuka akses penting kepada mereka yaitu akses untuk pembiayaan dan akses to knowledge. Akses pembiayaan, mereka diberikan dalam bentuk pembiayaan yang berkelanjutan, membantu mereka untuk produktif dan bankable. Sedangkan akses to knowledge, selama dalam program pembiayaan, mereka didampingi oleh tenaga lapangan yang terlatih, dibantu untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam berusaha dengan diberikan modul dan pelatihan yang berkelanjutan

Dari dua akses yang diberikan tersebut mereka memiliki kemampuan untuk bisa menjangkau pasarnya, akses untuk mendapatkan persediaan bagi usahanya sehingga usahanya mampu tumbuh. Dengan usaha yang meningkat dan tumbuh akan memberikan hidup mereka menjadi lebih baik, sejahtera dan hidup yang lebih berarti bagi keluarganya.

Menurut Dewi, metode pendampingan berkelanjutan menjadi salah satu kunci BTPN Syariah bisa tetap tumbuh di tengah ketatnya persaingan dan tantangan pandemi Covid-19. Mayoritas nasabahnya terdampak pandemi dan harus dilakukan restrukturisasi pinjaman mereka, Tahun 2020 restrukturisasi itu mencapai puncaknya di angka 1 jutaan nasabah. “Tapi, kini restrukturisasi pinjaman sudah turun drastis seiring dengan program-program pendampingan yang kami berikan,” Dewi menegaskan.

BTPN Syariah juga membangun sikap BDKS, Berani, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu. Nasabah perempuan tidak hanya tumbuh untuk dirinya, tapi juga saling bantu untuk komunitasnya. Banyak nasabah inspiratif yang telah menggerakkan komunitasnya melalui usaha masing-masing.

Semua pertumbuhan nasabah tersebut tak lepas dari peran dari para #bankirpemberdaya BTPN Syariah di lapangan yaitu Community Officer, bankir yang memberikan pemberdayaan dan pelayanan kepada perempuan inklusi. Mereka adalah sosok perempuan-perempuan muda yang tangguh, memiliki niat baik untuk melayani dan memberdayakan para perempuan inklusi di pelosok negeri

Di sinilah letak women empower women, secara nyata dilakukan, melalui peran community officer yang melayani nasabah perempuan inklusi sepenuh hati layaknya ibu sendiri.

Hingga Kuartal III/2021 per September 2021, BTPN Syariah berhasil mencetak laba bersih Rp1,1 triliun. Sedangkan pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 10,2 triliun. Jumlah ini tumbuh 12 % yoy dibandingkan pencapaian tahun 2020 sebesar Rp 9,1 triliun. Sementara rasio kredit bermasalah (NPF) dijaga pada level 2,4%.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved