Meskipun Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan pasar cloud computing, namun cloud sudah menjadi daya tarik bagi pebisnis, terutama sejak pandemi Covid-19 lalu. Alibaba Cloud merilis 94% pengguna cloud di Indonesia berharap bisa meningkatkan investasi mereka tahun 2023 ini. Sementara 92% merencanakan migrasi cloud sepenuhnya dalam dua tahun.

“Kami senang melihat peningkatan minat bisnis akan teknologi cloud. Kami berharap ke depan akan ada lebih banyak bisnis yang sepenuhnya beralih ke digital,” kata Leon Chen, Country Manager Alibaba Cloud di Indonesia.

Survei juga menunjukan, 78% bisnis Indonesia ingin berinvestasi lebih banyak pada teknologi ramah lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi jejak karbon sistem IT. Selain itu, 63% pemain bisnis juga ingin belajar lebih banyak tentang mesin/AI dan 62% ingin belajar terkait metaverse/Web 3.0/NFT.

Namun, tingginya minat pebisnis Indonesia untuk mengadopsi teknologi cloud harus diiringi dengan tantangan yang menyertainya. Pebisnis di Indonesia masih melihat kesulitan dalam membuat manajemen mengenali nilai dari pengadopsian teknologi baru sebagai tantangan terbesar 71%.

Selain itu, pemotongan biaya karena lingkungan ekonomi makro 55%, kesulitan mengubah sistem TI 48%, ROI yang tidak jelas 28%, juga masih menjadi tantangan lain untuk pengadopsian cloud dalam bisnis mereka. Namun, Leon mengatakan, 71% bisnis tetap percaya komputasi awan akan mendorong transformasi ekonomi digital Indonesia selama tiga sampai lima tahun ke depan.

“Sebanyak 61% mereka juga masih percaya pengadopsian ini akan diikuti peluang pada teknologi chip dan percaya akan potensi AI 58%. “Adopsi cloud telah menjadi prasyarat bagi kesuksesan bisnis dan semakin banyak pelanggan kami yang mengadopsi strategi cloud yang beragam untuk mendorong pertumbuhan bisnis di era digital,” ujar Selina Yuan, Vice President of Alibaba Group and President of International Business Alibaba Cloud Intelligence.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id