Business Research

AkzoNobel Gandeng Firma Arsitektur OMA Gagas Kota Humanis

AkzoNobel Gandeng Firma Arsitektur OMA Gagas Kota Humanis

AkzoNobel menggandeng OMA, firma arsiitektur untuk melakukan riset global mengenai hubungan antara warna dan perkembangan ekonomi. AkzoNobel telah melakukan penelitian bahwa di tahun 2050 setengah dari populasi dunia yang tinggal di perkotaan akan meningkat hingga 75%.

cover_221_new_tcm9-86406Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, masyarakat perlu membina hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Hal ini diharapkan dapat membuat kehiduapan kota yang lebih inspiratif yang disebut dengan kota yang humanis.

“AkzoNobel mempunyai pengaruh penting dalam proses transformasi perkotaan yang sedang berlangsung. Sehingga produk kami diperkirakan memberikan kontribusi kepada segmen bangunan dan infrastruktur dan transportasi,” kata CEO AkzoNobel, Ton Buchner.

Ton menambahkan, penelitian baru ini akan berfokus pada sejauh mana sebuah area yang menarik secara visual dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil dari penelitian ini akan membantu AkzoNobel dalam meluncurkan pendekatan terhadap transformasi perkotaan.

AkzoNobel akan berupaya untuk membuat kota lebih berenergi, menginspirasi dan menyemangati semua orang di seluruh dunia. Perusahaan yang bermakras di Belanda ini ingin berada diluar aspek-aspek fungsional yang selama ini dipikirkan dan membantu kota dan masyarakatnya terhubung secara emosional.

Alasan inilah yang digunakan oleh AkzoNobel untuk meluncurkan kota humanis, mencakup beberapa isu yang menjadi perhatian termasuk di dalamnya warna, warisan, pendidikan, dan pelesetraian.

“Kami yakin penelitian kami dengan OMA akan berkontribusi dalam membuat lingkungan perkotaan yang lebih humanis bagi masyarakat dunia, kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Rem Koolhas dan OMA dalam penelitian ini,” terangnya.

Rem Koolhaas, pendiri OMA juga menambahkan hubungan antara warna dan reaksi emosional juga mempengaruhui pembanguanan sebuah lingkungan. Lebih lanjut ia juga menyampaikan hal ini mempengaruhi persepsi, warna mempunyai dampak yang berbeda dari semua faktor yang menentukan kehidupan sebuah kota, sosial, budaya, dan ekonomi.

Dengan menggabungkan keahlian kami dengan AkzoNobel, kami berharap untuk menghasilkan penelitian yang dapat memberikan informasi penting bagi semua pemain kunci dalam lingkungan perkotaan mulai dari arsitek dan pengembang, hingga otoritas kota dan masyarakat individual,” jelasnya.

Lebih lanjut,gagasan kota humanis ini didasari oleh beberapa kegiatan yang dilakukan AkzoNobel, seperti Community Program, Let’s Colour Program, kemudian kerjasama kami dengan partner lain seperti museum Rijks, UNESCO dan Yayasan Cruyff. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved