Business Research

Asyik.. Konsumen Indonesia Lebih Optimistis di Awal 2016

Asyik.. Konsumen Indonesia Lebih Optimistis di Awal 2016

Optimisme konsumen online Indonesia akan keadaan ekonomi untuk satu tahun ke depan membaik di kuartal pertama 2016. Temuan Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions yang dirilis oleh Nielsen menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia di kuartal pertama 2016 meningkat menjadi 117, dibandingkan dengan 115 pada kuartal keempat tahun lalu.

Tiga indikator Keyakinan Konsumen pada konsumen online Indonesia meningkat, menunjukkan tingkat optimisme yang membaik. Dalam hal prospek lapangan pekerjaan dalam 12 bulan ke depan, 67% konsumen menyatakan optimis, relatif stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang 66%.

Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia

Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia

Optimisme konsumen mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan ke depan meningkat 5 persentase poin (pp) dari 77% di kuartal keempat 2015 menjadi 87% di kuartal pertama tahun ini. Sementara itu, lebih dari setengah konsumen (52%) menyatakan bahwa mereka memiliki niat untuk berbelanja barang yang mereka inginkan atau butuhkan dalam satu tahun ke depan, meningkat 7 pp dibandingkan dengan kuartal keempat 2015(45%).

Persepsi konsumen online Indonesia mengenai keadaan resesi ekonomi juga mengalami perbaikan di kuartal pertama 2016. Dibandingkan dengan kuartal keempat 2016 yang 69%, hanya 58% konsumen yang menyatakan bahwa Indonesia berada dalam keadaan resesi ekonomi, menurun 11 pp. Sejalan dengan itu, 47% konsumen menyatakan yakin bahwa resesi ekonomi akan berakhir dalam satu tahun ke depan, meningkat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 43%.

“Membuka tahun ini, pemerintah mengumumkan kebijakan untuk menurunkan harga BBM dan itu mendorong berkurangnya kekhawatiran konsumen sehingga keyakinan konsumen pun meningkat.” tutur Agus Nurudin, Managing Director, Nielsen Indonesia.

Seperti diketahui bersama, harga BBM berpengaruh besar terhadap keyakinan konsumen akan kondisi ekonomi. Kebijakan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM dengan kondisi yang ada dari berbagai variabel seperti harga minyak dunia, nilai kurs rupiah, ekonomi nasional dan lainnya yang akhirnya menghasilkan keputusan untuk menurunkan harga BBM disambut baik oleh konsumen dan itu berdampak pada peningkatan optimisme konsumen di berbagai hal.

Meski kondisi Ekonomi masih menjadi kekhawatiran utama konsumen online Indonesia, namun persentasenya sedikit menurun. Bila di kuartal terakhir tahun lalu ada 42% konsumen, pada kuartal pertama 2016 ini ada 40% konsumen yang menyatakan bahwa Ekonomi adalah kekhawatiran utama mereka. Selain kekhawatiran mengenai Keseimbangan Antara Hidup/Pekerjaan (18%) dan Kesehatan(15%) yang masih menjadi kekhawatiran utama konsumen sejak kuartal keempat 2015, pada kuartal pertama tahun ini kekhawatiran akan Kejahatan (17%) kembali muncul, dan muncul kekhawatiran baru akan Kenaikan Harga Pangan (13%).

“Kenaikan harga bahan makanan dan pangan di awal tahun ini dirasakan cukup berat bagi konsumen, Kebijakan penurunan harga BBM memang dapat mengurangi ongkos transportasi, namun pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengontrol harga bahan makanan, terutama menjelang bulan puasa di kuartal kedua nanti.” ujar Agus.

Secara global, Indonesia masih ‘bersinar’ menjadi salah satu dari tiga negara paling optimistis, bersama dengan India (IKK 134) dan Filipina (119). Pada survey online yang dilaksanakan pada 1-23 Maret ini, keyakinan konsumen meningkat di 33% negara (20 dari 61 negara) yang diukur. Angka tersebut turun cukup jauh dari kuartal keempat tahun 2015 yang sebesar 43%.

Wilayah Timur Tengah yang memiliki banyak negara penghasil minyak juga menunjukkan tren penurunan tingkat keyakinan konsumen seperti di Uni Emirat Arab dan dan Arab Saudi, di mana meskipun masih di atas standar optimisme dengan IKK 104, namun masing-masing turun 4pp dan 2pp dari kuartal sebelumnya.

Sementara itu, pada 10 negara teroptimis di dunia terdapat enam negara dari wilayah Asia Pasifik. Selain Indonesia, India dan Filipina; Vietnam berada di posisi kelima dengan IKK 109, kemudian Cina posisi keenam dengan IKK 105 dan Thailand urutan ke 8 juga dengan IKK 105.

Sekilas Survei Global Nielsen

Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions dilaksanakan pada 1 – 23 Maret 2016 dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen online di 61 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara. Sampel dipilih berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk pengguna internet di tiap-tiap negara yang telah di cek dan pertimbangkan sebagai representatif dari pengguna internet, dan memiliki margin of error ±0.6% pada level global.

Survei Nielsen ini berdasarkan perilaku responden hanya melalui akses internet. Tingkat penetrasi internet bervariasi menurut negara. Nielsen menggunakan standar pelaporan minimal 60 persen penetrasi Internet atau 10M populasi online untuk survei inklusi.

Consumer Confidence Index di China dikompilasi dari survei metodologi campuran terpisah antara 3.500 responden di Cina. Negara-negara di Sub-Sahara Afrika dalam studi ini dikompilasi dari metodologi survei mobile yang terpisah antara 1.600 responden di Ghana, Kenya dan Nigeria.

Survei Global Nielsen yang termasuk didalamnya indeks Global Consumer Confidence. Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions telah dilaksanakan sejak 2005.

Twitter @ddsuryadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved