Ekonomi global belum sepenuhnya pulih. Pun dengan kondisi ekonomi domestik. Namun, masyarakat masih menyimpan harapan besar. Badai krisis akan segera berlalu. Itu adalah kesimpulan dari survei konsumen Bank Indonesia.

Keyakinan konsumen kembali meningkat pada November 2015 sebesar 103,7, dari 99,3 poin pada Oktober lalu. Peningkatan tersebut dipicu oleh peningkatan indeks ekspektasi kondisi ekonomi saat ini dan indeks ekspektasi konsumen yang tercatat masing-masing naik 5,1 dan 3,6 poin dari bulan sebelumnya.

Bank Sentral menyatakan, penilaian konsumen atas kondisi ekonomi pada November membaik dari bulan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan persepsi ketersediaan lapangan kerja yang naik dari 10 poin dari bulan sebelumnya. Serta indeks penghasilan dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama yang naik masing-masing 2,6 menjadi 76,8 poin dan 2,8 menjadi 71,7 poin. Namun kenaikan tersebut masih menempatkan kedua indeks tersebut pada posisi pesimistis karena di bawah 100.

Ekspektasi konsumen pun positif terhadap ekonomi pada enam bulan mendatang. “Ketersediaan lapangan kerja enam bulan mendatang tercatat naik 4,4 poin dari bulan sebelumnya menjadi 96,8 dengan peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta,” tulis survei BI tersebut.

Sejalan dengan peningkatan tersebut, indeks ekspektasi kegiatan usah dan penghasilan juga meningkat masing-masing 4,2 dan 2,1 poin. Ekspektasi kegiatan usaha tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan. Sementara ekspektasi penghasilan tertinggi terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp 5 juta perbulan.