Bertempat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/1/2014), PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) mengumumkan peringkat tiga perusahaan, yakni PT Panorama Transportasi Tbk. (WEHA), PT Jasa Raharja (Persero), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA).

Peringkat PT Panorama Transportasi Tbk. idBBB+

Yogie Perdana, analis PEFINDO, mengatakan bahwa PEFINDO menetapkan peringkat idBBB+ untuk perusahaan dan obligasi I tahun 2012. Prospek perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ini pun dinilai masih stabil. “Jadi, belum ada perubahan dari peringkat tahun lalu,” kata dia. Periode peringkat ini berlaku mulai tanggal 6 Januari 2014 sampai 1 Januari 2015.

Ada sejumlah hal yang menjadi faktor pendukung peringkat tersebut, yakni profil armada perusahaan yang baik, margin keuntungan yang stabil, dan penerimaan yang berkesinambungan dari induk perusahaan. Sementara faktor yang membatasi peringkat adalah leverage keuangan perusahaan yang agresif, perlindungan arus kas yang moderat, dan risiko terkait tidak terutilisasinya armada perusahaan.

“Mengapa kami masih mempertahankan prospek stabil dari WEHA? Itu rating bisa ditingkatkan kalau perusahaan bisa meningkatkan posisi bisnisnya, seperti kita ketahui WEHA itu masuk ke industri taksi, tapi di taksi kami melihat ada dua pemain besar, yakni Blue Bird dan Express. Jika, perusahaan bisa menaikkan posisi bisnisnya, itu bisa menaikkan peringkat perusahaan ke depannya,” terang Yogie.

Peringkat pun bisa diturunkan bila kinerja dari rencana ekspansi perusahaan di segmen taksi dan sewa mobil tidak seperti yang diharapkan. Atau, bila terjadi tambahan utang yang lebih besar dari yang diproyeksikan.

Peringkat PT Jasa Raharja (Persero) di idAAA

Untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara, Jasa Raharja, PEFINDO menetapkan peringkat idAAA dengan prospek stabil. Periode peringkat tersebut berlaku selama tanggal 20 Desember 2013-1 Desember 2014.

Putri Amanda, analis PEFINDO, menerangkan bahwa faktor yang mendukung peringkat adalah, pertama, peran perusahaan yang sangat penting bagi Pemerintah Indonesia. Kedua, profil bisnis yang sangat kuat sebagai satu-satunya penyelenggara asuransi wajib yang memberikan santunan kepada korban kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan lalu lintas jalan. Faktor ketiga adalah tingkat permodalan yang kuat.

Sedangkan, faktor yang membatasi peringkat hanya satu, yaitu besarnya porsi investasi dalam instrumen pasar modal. “Namun, peringkat dapat diturunkan, jika terjadi penurunan yang material, terkait peran perusahaan bagi Pemerintah Indonesia,” tegasnya.

Prospek Tiga Pilar Sejahtera Food Stabil

PEFINDO kembali menetapkan peringkat idA- bagi AISA dan Obligasi I tahun 2013, dan peringkat idA- (sy) untuk Sukuk Ijarah I tahun 2013 yang diterbitkan perusahaan. Adapun prospek peringkat perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman ini stabil.

Martin Pandiangan, analis PEFINDO, menuturkan, peringkat yang diberikan mencerminkan produk-produk yang ditawarkan perusahaan relatif terdiversifikasi, permintaan yang stabil pada bisnis beras, dan perlindungan arus kas yang moderat.

“Faktor yang mendukung pemeringkatan adalah produk-produk yang ditawarkan oleh AISA relatif terdiversifikasi, baik itu dalam hal varian maupun dari segi segmen pasar yang cukup beragam, sehingga dari segi penerimaan dimungkinkan untuk stabil, karena adanya variasi dari produk-produk ini,” ucap Martin.

Sementara itu, faktor-faktor yang membatasi peringkat adalah ekspansi bisnis yang agresif yang didanai dari utang, eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku, dan kompetisi yang ketat pada industri.

PEFINDO pun menilai peringkat bisa ditingkatkan bila AISA secara berkelanjutan dapat memperbaiki leverage keuangan didukung dengan penguatan bisnis makanan dan beras. Dan peringkat bisa turun, jika perusahaan didanai secara agresif dengan utang yang lebih besar dibandingkan dengan yang telah diproyeksikan, tanpa diimbangi kinerja bisnis yang lebih kuat. (EVA)