Standard Chartered mengeluarkan studi terbaru terkait peluang yang dimiliki investor sektor swasta untuk mendukung perubahan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

“Indonesia memiliki peran singnifikan yang selaras dengan SDGs PBB. Investasi pada infrastruktur berkelanjutan sangat penting dalam membantu mencapai SDGs tahun 2030,” ujar Andrew Chia, Chief Executive Officer, Standard Chartered Bank Indonesia.

Opportunity 2030: The Standard Chartered SDG Investment Map mengungkapkan adanya peluang investasi sektor swasta sebesar sekitar US$ 10 triliun di negara-negara berkembang, dengan peluang di Indonesia sebesar US$ 280 miliar atau setara dengan Rp3.821 triliun.

Peluang terbesar di Indonesia terdapat pada upaya akses universal ke listrik (salah satu indikator SDG), yang merepresentasikan peluang investasi sektor swasta sebesar US$ 147.5 miliar. Hal tersebut memperhitungkan proporsi penduduk Indonesia yang saat ini tidak memiliki akses ke listrik, proyeksi pertumbuhan penduduk, dan meningkatnya permintaan akan energi sejalan dengan perkembangan ekonomi.

Hal lain yang turut disoroti yakni peluang investasi di bidang transportasi dan perbaikan akses digital. Peluang investasi swasta di sektor adopsi digital sekitar US$ 53,7 miliar, sedangkan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia pada tahun 2030 terdapat peluang investasi swasta sebesar US$ 75.5 miliar.

Peluang investasi sektor swasta dalam penyediaan air bersih lebih kecil, namun akan membawa dampak nyata karena 19% penduduk Indonesia masih tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi (indikator penting dari SDG 6), Investasi swasta yang tercatat menurut Standard Chartered yakni US$ 4 miliar.