Business Research

Pembayaran Elektronik Indonesia Terus Meningkat Karena 3 Aspek

Pembayaran Elektronik Indonesia Terus Meningkat Karena 3 Aspek

Survei Visa mengenai Global Payments Tracker 2012 (GPT 2012) menyebutkan bahwa kebutuhan konsumen di Indonesia untuk menggunakan pembayaran elektronik cenderung meningkat. Penyebabnya karena konsumen sudah menyadari aspek keamanan, kenyamanan dan kontrol keuangan.

Dari total titik-titik tempat transaksi dilakukan (points of sale/POS) sekitar 57% transaksi tiap bulannya dilakukan menggunakan kartu debit. Sebanyak 83% transaksi dilakukan menggunakan kartu kredit.

Meskipun penggunaan kartu sebagai alat pembayaran cenderung meningkat, uang tunai tetap menjadi metode utama untuk melakukan pembayaran. Sebesar 84% uang tunai tetap digunakan dibandingkan kartu. Fakta ini menunjukkan peluang pertumbuhan kartu masih kuat di Indonesia.

Di Indonesia, lebih dari 25% konsumen memiliki kartu debit dan 2% konsumen memiliki kartu kredit. Kepemilikan kartu di Indonesia saat ini masih rendah karena masyarakat cenderung bergantung pada uang tunai.

Konsumen kini telah mulai memilih kartu debit sebagai alat pembayaran. Hal ini disebabkan oleh motivasi mereka dibalik penggunaan kartu debit yaitu kontrol keuangan (30%) dan menghindari membawa uang tunai (17%).

Konsumen seringkali menggunakan kartu debit untuk pembelanjaan di hypermarket,supermarket dan department store. “Konsumen di Indonesia kini telah mulai menggunakan kartu sebagai alat pembayaran. Meskipun banyak transaksi yang masih bergantung pada uang tunai, konsumen telah mulai menyadari aspek keamanan, kenyamanan, dan kontrol keuangan yang ditawarkan oleh penggunaan kartu,” kata Direktur Utama PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad.

Sementara itu dari keseluruhan kartu yang ada, Visa merupakan kartu pembayaran paling dikenal dengan rata-rata 35% pembelanjaan dilakukan dengan kartu debit Visa dan 64% pembelanjaan dilakukan dengan kartu kredit Visa. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved