Business Research

Produk Indonesia yang Diminati Negara Lain Selama 2013

Oleh Admin
Produk Indonesia yang Diminati Negara Lain Selama 2013

Baik Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan realisasi ekspor di tahun 2013. Bila melihat jenis komoditinya, sejumlah produk membukukan kenaikan ekspor dalam hal nilai yang cukup tinggi dibandingkan tahun 2012. Produk apa saja yang mengalami hal tersebut?

“Kalau kita lihat andalan-andalan ekspor kita ada beberapa yang mengalami pertumbuhan cukup besar, baik volume maupun value,” ujar Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan, di Jakarta, Senin (3/2/2014).

bayu krisnamurthi wakil menteri perdagangan

Bila melihat perkembangan antara bulan Desember terhadap November 2013, sejumlah barang tambang mengalami peningkatan ekspor yang cukup signifikan. Seperti golongan barang bijih, kerak, dan abu logam tumbuh 40,2 persen atau naik US$ 279,7 juta. Lalu, ekspor timah naik 155,1 persen atau tumbuh US$ 194,3 juta.

Selain jenis barang itu, yang juga mengalami pertumbuhan ekspor cukup besar dalam periode yang sama adalah perhiasan atau permata dengan 31,5 persen atau naik US$ 64,2 juta. Lalu, kata Bayu, ekspor pakaian jadi bukan rajutan meningkat 29,9 persen atau tumbuh US$ 81,4 juta. Yang juga tumbuh cukup signifikan yaitu ekspor kendaraan dan bagiannya sebesar 13,4 persen atau US$ 49 juta.

“Ada beberapa produk ekspor kita yang cukup menjanjikan, seperti pakaian jadi bukan rajutan itu selama tahun 2013 ekspor bertambah US$ 350 juta. Kendaraan dan bagiannya tumbuh lebih dari US$ 400 juta,” ucapnya.

Mengenai produk manufaktur lainnya, Bayu menyebutkan, pertumbuhan ekspor alas kaki cukup besar pada tahun lalu dibandingkan 2012, yakni sebesar 9,5 persen. Di bulan Desember terhadap November 2013, kenaikan ekspor alas kaki mencapai 7,2 persen atau naik US$ 24,2 juta.

“Jadi, angka-angka ini menunjukkan pertambahan yang cukup baik dari komoditi ekspor kita,” tandas Bayu.

Sebagai informasi, neraca perdagangan non-minyak dan gas di bulan Desember lalu mengalami surplus sebanyak US$ 2,3 miliar. Secara kumulatif, di tahun 2013, non-migas mengalami surplus US$ 8,6 miliar. Surplus tersebut naik 118,2 persen dibandingkan tahun 2012 yang tercatat hanya US$ 3,9 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved