Business Research

Riset: Belanja Iklan TV Merosot Tajam

Riset: Belanja Iklan TV Merosot Tajam

Belanja iklan TV untuk tahun 2015 jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun lalu angkanya mencapai Rp 99 triliun, atau 66% dari total pendapatan iklan nasional, maka tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai Rp 71,4 triliun.

Demikian rilis resmi Adstensity, sebuah aplikasi media monitoring khusus iklan-iklan TV bersama Adstream Worldwide, sebuah perusahaan data aset manajemen global bagi industri advertising dan marketing.

Foto: marketeers.com

Foto: marketeers.com

Dari data tayangan iklan TVC/ads spot yang dihimpun Adstensity, selama kurun Januari-November 2015, perolehan iklan TV baru mencapai Rp 65,5 triliun. Jadi, masih ada gap sekitar Rp 33,4 triliun di satu bulan terakhir 2015. Dengan rata-rata belanja per bulan sebesar Rp 5,9 triliun, tambahan pendapatan di Desember 2015, tak akan mampu menyamai angka belanja iklan TV pada tahun lalu.

Hasil tersebut meleset jauh dari target yang pernah disebutkan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI). Pada akhir November 2014, Ketua PPPI, Harris Thajeb menyebut target belanja iklan nasional pada tahun 2015 adalah Rp 172 triliun, dengan sumbangan iklan TV mencapai Rp 113,5 triliun. Dari target tersebut, perolehan iklan TV pada tahun ini hanya tercapai Rp 62,9%.

Perlambatan ekonomi adalah penyebab utama banyaknya perusahaan yang memangkas belanja iklan TV. Memburuknya nilai kurs rupiah terhadap dolar AS membuat banyak rencana belanja iklan TV yang urung dieksekusi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved