Badan Pusat Statistik, hari ini, Rabu (5/2/2014), merilis data pertumbuhan ekonomi selama tahun 2013. Lembaga ini melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,78 persen pada tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi, dan pertumbuhan terendah di sektor pertambangan dan penggalian.

Detailnya, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 10,19 persen. Diikuti oleh sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan yang tumbuh 7,56 persen; sektor konstruksi 6,57 persen; sektor perdagangan, hotel, dan restoran 5,93 persen; sektor listrik, gas, dan air bersih 5,58 persen; sektor industri pengolahan 5,56 persen; sektor jasa-jasa 5,46 persen; sektor pertanian 3,54 persen; dan sektor pertambangan dan penggalian 1,34 persen.

Sumber: BPS

Bila melihat kontribusi sektor terhadap total pertumbuhan produk domestik bruto (5,78 persen), maka sektor industri pengolahan mempunyai kontribusi yang paling besar dengan angka 1,42 persen. Terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan 1,07 persen, lalu diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dengan 1,03 persen.

PDB menurut pengeluaran

BPS juga menginformasikan bahwa PDB atas dasar harga berlaku tahun 2013 tercatat sebesar Rp 9.084 triliun. Rinciannya, pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi yang terbesar dengan Rp 5.071,1 triliun. Kemudian, pengeluaran konsumsi pemerintah tercatat sebesar Rp 827,2 triliun, perubahan inventori Rp 179, 8 triliun, transaksi ekspor Rp 2.156,8 triliun dan impor Rp 2.338,1 triliun.

Sumber: BPS

Terhadap total pertumbuhan sebesar 5,78 persen di 2013, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi yang paling besar dengan 2,91 persen. Sedangkan konsumsi pemerintah berkontribusi 0,38 persen dan ekspor 2,52 persen. (EVA)