Business Research

Survei Accor: Pelancong Lebih Menyukai Hotel Ekonomis

Survei Accor: Pelancong Lebih Menyukai Hotel Ekonomis

Berdasarkan survei Accor yang dilakukan sekitar awal tahun 2012 hingga kini, setengah dari pelancong Indonesia di kelas ekonomi memilih reservasi online untuk pemesanan hotel di kelas ekonomi. Hal ini merupakan penemuan yang sangat menarik mengingat market Indonesia sekitar 2-3 tahun yang lalu masih sangat tradisional (misalnya dengan menggunakan travel agent, voucher, dll). Sementara saat ini, kebanyakan sudah melalui sistem online baik melalui website atau situs agen perjalanan. Presentasinya mencapai kisaran 27-28%. Tren ini serupa dengan negara-negara besar lainnya di Asia yang menyatakan bahwa akses online lebih disukai untuk pemesanan hotel, khususnya untuk economic hotel segment.

Seperti negara lainnya di Asia, responden Indonesia paling banyak mempertimbangkan hotel ekonomi untuk tujuan rekreasi. Persentasenya mencapai 41%. Hal ini serupa dengan responden dari Vietnam sebanyak 58%, Thailand 48% , Malaysia 48%, serta Korea Selatan sebanyak 41%. Travel yang dilakukan responden Indonesia paling banyak masih untuk tujuan domestik. Sementara tujuan internasional dilarikan ke Singapura sebagai tujuan rekreasi.

Sebanyak 53% responden pelancong Indonesia memilih economic hotel berdasarkan pada harga yang kompetitif dan diikuti oleh jaringan transportasi yang baik. Dari segi transportasi terdapat adanya hubungan dengan lokasi, misalnya dekat dengan mall atau tempat-tempat belanja dan rekreasi.

Sebanyak 76% responden mengatakan pelayanan yang ramah ketika memilih sebuah hotel. Hal ini diikuti oleh pemilihan kamar mandi yang memiliki kualitas baik, menyajikan sarapan gratis, akses wifi, kamar tidur yang nyaman.

“In fact, this is the basic need of the economic line hotel. Jadi bukan pricenya. Uniknya apa yang kami lihat dari survey ini, 1 tahun yang lalu, customer belum berpikir sampai ke sini. Yang paling penting adalah mengerti apa kebutuhan customer. Dengan demikian yang Accor kerjakan dengan adanya hasil survey ini adalah kami meluncurkan The Fam of Big Economic Hotel dengan lebih fokus ke customer hotel,” kata Adi Satria, Regional Director, Sales, Marketing and Distribution, Accor Malaysia-Indonesia-Singapura.

Lebih jauh Adi mengungkapkan dalam temuannya bahwa sebagian besar responden Indonesia (68%) memilih menginap di economic hotel brand international dibandingkan economic brand local. Mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk menginap di economic hotel brand international rata-rata 24% lebih tinggi dibanding dibanding menginap di economic brand local.

“Jadi brand equty understand the market need, customer care. In fact, klien kami di Indonesia mengerti. Mereka tidak mau bayar murah tapi dapat kamar yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Hasil survey ini lebih memvalidasikan kebutuhan-kebutuhan customer kami di economic segment dengan mengubah positioning Ibis menjadi Ibis Mega Family. Di sini ada projek-projek seperti standardisasi kamar-kamar dan bagaimana kami mendiferensiasi economic hotel segmet dengan solid brand equity yang mempunyai local competition berdasarkan produk dan layanan bukan harga,” tambahnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved