Business Research

Tiga Indikator yang Menjadikan Indonesia Negara Paling Optimistis

Tiga Indikator yang Menjadikan Indonesia Negara Paling Optimistis

Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions menyebutkan, Indonesia adalah negara paling optimistis ketiga di dunia.

Tingginya tingkat optimisme Indonesia itu ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Kepercayaan Konsumen di Indonesia pada kuartal II tahun ini yang naik menjadi menjadi 121 poin persentase (pp) dari 120 pada kuartal IV tahun 2016. Nielsen dalam survei ini menyurvei konsumen di 63 negara. Sebanyak 10 negara yang paling optimis adalah Filipina di urutan pertama dengan skor 130, disusul India (128), Indonesia (121), Amerika Serikat (118), Vietnam (117), Denmark (115), China (112), Uni Emirat Arab (110), Turki (107) dan Thailand (107).

Merujuk hasil survei itu, Nielsen mengemukakan tingkat keyakinan konsumen ini dipengaruhi tiga indikator, yaitu Persepsi Konsumen terhadap prospek lapangan kerja, kondisi keuangan pribadi dan keinginan berbelanja dalam 12 bulan ke depan. Untuk Indonesia, indeks Persepsi Konsumen akan kondisi keuangan pribadi adalah 79, menurun 2 poin persentase dibandingkan dengan kuartal IV tahun lalu. Sedangkan indeks persepsi konsumen akan keinginan berbelanja juga turun dari 59 di kuartal IV/2016 menjadi 57 di kuartal II di tahun ini. Sementara itu, indeks Persepsi Konsumen akan Prospek Lapangan Kerja yang stabil di skor 68 sejak kuartal IV/2016.

Antrean pembeli Advan G1 di ITC Roxy Mas Jakarta Pusat. Konsumen Indonesia optimis, menurut survei Nielsen. (Ilustrasi Foto : Istimewa).

Persepsi konsumen Indonesia akan keadaan resesi ekonomi juga mengalami pemulihan. Di kuartal kedua tahun 2017 ini, konsumen Indonesia yang berpendapat bahwa negara tidak sedang dalam keadaan resesi ekonomi sebesar 48%, meningkat dibandingkan dengan kuartal IV tahun lalu (46%).Keadaan ekonomi, toleransi antar umat beragama, dan stabilitas politik berada di urutan tiga teratas yang dikhawatirkan konsumen Indonesia pada kuartal kedua tahun ini. Persentase konsumen yang mengkhawatirkan keadaan ekonomi meningkat pada kuartal ini menjadi 30% dari 26% di kuartal keempat tahun lalu. Meski berada di urutan kedua, kekhawatiran konsumen terhadap toleransi antar umat beragama menurun, yakni sebesar 22% dari 25% di kuartal sebelumnya. Kekhawatiran konsumen akan stabilitas politik juga turun menjadi 20% dari 25%.

Selanjutnya, kekhawatiran konsumen mengenai ancaman terorisme justru meningkat menjadi 18% dari 13% pada kuartal keempat 2016. Kekhawatiran akan kesejahteraan dan kebahagiaan orang tua muncul pada kuartal ini yang dinyatakan oleh para konsumen Indonesia sebesar 15%. Terkait penghematan biaya rumah tangga, sebesar 45% konsumen online Indonesia memilih mengurangi hiburan di luar rumah. Sedangkan konsumen yang mengurangi belanja baju baru sebanyak 44%, dan mengurangi biaya untuk berlibur (40%).

Adapun, Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions dilaksanakan pada 20 Mei-10 Juni 2017 yang mensurvei lebih dari 30 ribu konsumen online di 63 negara. Survei ini hanya memberikan perspektif dari kebiasaan pengguna internet, bukan populasi total. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved