Bukuwarung bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melakukan pencatatan keuangan secara digital. Kolaborasi ini diharapkan mendorong UMKM dan nasabah mendigitalisasi catatan keuangan mereka sehingga dapat mengajukan pinjaman.

“Membantu UMKM untuk naik kelas selalu menjadi tujuan dari Bukuwarung, oleh karena itu, kami s berkolaborasi dengan PNM mengedukasi lebih banyak pelaku UMKM nasabah Mekar untuk meningkatkan literasi keuangan digital mereka,” ujar Romy Williams, VP Operations Bukuwarung.

Bank Indonesia (BI) dalam datanya menyebutkan hingga Agustus 2022, kredit UMKM baru mencapai 19,7% dari total kredit perbankan. Sejalan dengan itu, laporan Disruption Diaries: SME Banking and Lending dari Mambu tahun 2022 menyebutkan 57% UMKM memulai usaha mereka dengan dana dari teman atau keluarga. Sementara 41% menggunakan dana pribadi. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kemampuan UMKM untuk mendapat pendanaan dari lembaga pinjaman formal.

Romy menambahkan pada Oktober 2022, Bukuwarung telah melakukan training of trainers kepada puluhan trainer untuk mengedukasi pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan usaha. “Para trainer tersebut kemudian dapat memberikan edukasi kepada ribuan nasabah Mekaar PT PNM yang berada di berbagai penjuru Indonesia.”

“PNM selalu berkomitmen untuk memberikan pemberdayaan berupa pelatihan dan pendampingan kepada para nasabahnya melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha. Dengan pemberdayaan yang diberikan diharapkan usaha nasabah akan bertumbuh dan naik kelas sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” kata Dicky Fajrian, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM.

Sebagai tambahan, Bukuwarung telah menjaring 8 juta pengguna di Indonesia. Solusi yang ditwarkan platform meliputi pencatatan keuangan digital, inventory digital, mode point-of-sales hingga Payment Point Online Banking seperti pembayaran tagihan dan penjualan pulsa.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id