Financial Report Capital Market & Investment Trends

Cerestar Indonesia Ekspansi Bisnis ke Pakan Ternak

Cerestar Indonesia Ekspansi Bisnis ke Pakan Ternak
Cerestar
AGY saat ini sedang membangun fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak di daerah Cilegon

Emiten produsen tepung olahan gandum, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) akan mengoperasikan fasilitas handling pakan ternak secara komersial untuk melebarkan rentang bisnis sekaligus meningkatkan pendapatan.

Ekspansi TRGU ke dalam bisnis bahan pakan ternak melengkapi lini produk bahan ternak produk samping tepung terigu (wheat bran pollard), dengan bahan pakan ternak lain seperti bungkil kedelai (SBM/soybean meal) dan DDGS (distillers dried grains with solubles). Bahan pakan ternak tambahan tersebut akan diimpor dan didistribusikan oleh anak perusahaan TRGU, PT Agristar Grain Industry (AGY).

AGY saat ini sedang membangun fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak di daerah Cilegon yang diharapkan selesai pada Kuartal I tahun 2023, sehingga bisa beroperasi secara komersial pada Kuartal II. Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut dibiayai dengan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik. Pada Juli lalu TRGU berhasil meraih Rp315 miliar melalui IPO.

Sesuai janji perseroan dalam prospektus, sekitar 33,33% dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengemasan AGY.

Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut telah menyelesaikan proses pembangunan fondasi, infrastruktur jalan dan drainase. Saat ini sedang dalam proses konstruksi gedung gudang.

Direktur Utama Cerestar Indonesia Indra Irawan menjelaskan, AGY sudah dipersiapkan dan didirikan sejak 2008. Meski belum beroperasi secara komersial, Perseroan menyadari produk samping dari olahan tepung terigu dapat diolah menjadi bahan baku pakan ternak.

Indra menyebut, saat ini jumlah produk samping pakan ternak dari existing product (produk yang ada) sudah terserap dengan baik. Untuk itu, TRGU memutuskan segera mendiversifikasi portfolio bahan pakan ternak perseroan dengan mengoperasikan fasilitas handling pakan ternak secara komersial.

“Perlu diingat, pakan ternak ini memiliki pasar yang besar, jauh lebih besar dari pada tepung terigu untuk konsumsi manusia,” katanya.

Perseroan pun tetap optimistis laba tahun 2022 bisa tercapai di atas 100% dari target. Asal tahu, pada Semester I tahun 2022, TRGU telah membukukan laba bersih Rp19,69 miliar atau telah mencapai 99% dari target laba bersih 2022 sebesar Rp20 miliar.

“Untuk penjualan, persoalan kenaikan harga tepung terigu terkait perang Rusia-Ukraina, telah diatasi dengan penyesuaian harga secara bertahap. Dengan demikian, pelanggan mendapat kesempatan untuk menyesuaikan harga jual makanan yang mereka produksi,” jelas Indra

Melalui pendekatan bertahap tersebut, penjualan tepung terigu Perseroan sepanjang semester I tahun ini mencapai 242.000 MT. Angka ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 226.000 MT.

Cerestar Group di dalamnya terdapat Cerestar Indonesia, saat ini menguasai 12,65% pangsa pasar tepung terigu di Indonesia. Grup usaha ini dimulai dengan pendirian perusahaan investasi asing bernama PT Cerestar Flour Mills pada 2007, disusul pendirian PT Harvestar Flour Mills pada 2013.

Setelah mengakuisisi PT Agri First Indonesia pada 2018, kelompok usaha ini mendirikan PT Cerestar Indonesia Tbk pada 10 Agustus 2020, yang khusus disiapkan untuk menjadi perusahaan terbuka.

PT Cerestar Indonesia Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2022. Saat penawaran perdana saham, perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed 48,43 kali dari 1,5 miliar saham yang ditawarkan atau 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved