China-ASEAN Expo kembali digelar di Jakarta. Pameran ini merupakan acara ekonomi dan perdagangan internasional yang disponsori oleh Tiongkok dan Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Indonesia.

Tang Hai, GM id Guangxi CAEXPO International Exhibition Co. Ltd., mengatakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta (03/07/2019), China-ASEAN Expo telah berhasil diselenggarakan sebanyak 15 kali dan menjadi platform penting untuk mempererat hubungan dan mengembangkan kerja sama bidang ekonomi, perdagangan dan lainnya antara China dengan negara-negara ASEAN lainnya.

“Mengingat potensi hubungan dagang Indonesia-Tiongkok yang besar, negara ini menjadi tempat pertama yang mempromosikan Jalur Sutera Maritim pada abad ke-21. Pada 2018, Indonesia mengekspor US $24,39 miliar ke Tiongkok, meningkat sebesar 14,3% dibanding tahun sebelumnya, atau sebanyak 15,0% dari total ekspor Indonesia,” paparnya.

Indonesia mengimpor US $36,62 miliar dari Tiongkok, meningkat sebanyak 30,9% dari tahun sebelumnya, atau sebanyak 27,9% dari total impor Indonesia. Dengan ini, Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia.

Tahun 2019 ini adalah peringatan ke 69 atas pembentukan hubungan diplomatik antara Tiongkok dengan Indonesia, dan Indonesia akan menjadi tema negara dari expo ke-16 kali ini. Untuk lebih memperdalam hubungan kerja sama bilateral, Guangxi International Expo Group bersama dengan Sekretariat China-ASEAN Expo dan Departemen Bisnis Daerah Otonomi Guangxi Zhuang akan menyelenggarakan China-ASEAN Expo Indonesia 2019 di Pusat Pameran Internasional Jakarta di pada 11-13 Juli 2019.

Menurut Diawasi, Direktur Utama PT Surya Dirgantara Sukses, pameran Indonesia kali kedua kalinya dilaksanakan setelah pameran 2015.

Ada beberapa hal menarik dalam pameran diikuti perusahaan dari dalam dan luar negeri ini dijelaskan Hasan Kosasih dari ICBC. Pertama sebagai salah satu kegiatan penting dari ASEAN Expo ke-16, pameran Indonesia kali ini telah mendapat dukungan Sekretariat ASEAN Expo, Departemen Bisnis Guangxi, Dewan Bisnis Indonesia-Tiongkok dan Kamar Dagang Tiongkok Indonesia.

Kedua, perusahaan yang mengikuti pameran memiliki integritas tinggi, kualitas barang pameran baik dan harga yang kompetitif. Pameran seluas 4.000 meter persegi ini diikuti ratusan perusahaan, termasuk 500 perusahaan kuat di Tiongkok dan memenuhi kebutuhan pasar bagi perusahaan menengah dan kecil.

Industri pameran ini berpusat pada lima kategori utama, yaitu: mesin dan peralatan, teknologi terbaru dan tercanggih, barang-barang konsumsi sehari-hari, produk pertanian dan makanan.

Ketiga, kegiatan beragam serta kontennya bersifat pragmatis. Contoh, diskusi mengenai investasi dan perdagangan, Selain mengundang Komite Koordinasi Penanaman Modal Indonesia untuk memperkenalkan investasi Indonesia, juga akan meningkatkan kebutuhan pelestarian lingkungan dalam negeri Indonesia.

Juga, ada Matchmaking Perdagangan, membantu peserta pameran dari Tiongkok dan pembeli Indonesia untuk bernegosiasi dan mencocokkan, serta bersama-sama memanfaatkan potensi pasar Tiongkok-Indonesia.

Lalu, mensurvei kegiatan bisnis seperti di daerah industri Indonesia untuk membantu menyelesaikan masalah dalam lingkungan bisnis Indonesia, serta membantu mempromosikan investasi yang efektif.

Keempat, pendekatan multi-cabang, bertujuan untuk memastikan hasil ekonomi dan perdagangan. Pameran ini telah menggunakan berbagai macam jaringan untuk mengundang para pembeli, pemerintah maupun saluran komersial. Tahun ini bertepatan dengan dimulainya “Visi Kemitraan Strategis China-ASEAN 2030”.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id