Management Trends zkumparan

CIMB Syariah Salurkan Pembiayaan Rp21,3 Trilun

Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah terus mengoptimalkan platform teknologi untuk mengembangkan produk dan layanan berbasis digital. Inovasi yang terbaru yang diluncurkan adalah mobileapps e-Salaam, yaitu aplikasi untuk membantu nasabah membayar zakat dan wakaf ke berbagai lembaga amil zakat dan lembaga wakaf. Inovasi ini merupakan implementasi dari strategi jemput bola yang telah direncanakan sejak awal tahun.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara, mengatakan, e-Salaam juga akan dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu channel pendaftaran dan pembayaran biaya ibadah umrah. “Kami ingin memfasilitasi beragam aspirasi nasabah, termasuk untuk menunaikan ibadah,” kata Pandji.

Selain itu, bank ini juga mengoptimalkan infrastruktur digital milik induk usaha seperti Go Mobile, CIMB Clicks, Rekening Ponsel, dan BizChannel@CIMB. “Dengan demikian, nasabah CIMB Niaga Syariah mendapatkan kualitas layanan digital banking yang setara dengan nasabah induk,” tuturnya. Menurut Pandji, dengan memanfaatkan platform teknologi dan terus berinovasi, pihaknya optimistis akan semakin kompetitif di industri perbankan syariah nasional dan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kinerja bisnis perusahaan.

Hingga 30 Juni 2018, CIMB Niaga Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp21,3 triliun atau tumbuh sebesar 56,4% (yoy). Pencapaian ini berkontribusi sebesar 11,4% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 7,5% pada posisi yang sama tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah kotor (gross non-performing financing/NPF) sebesar 0,98%. “Kami banyak melakukan pembiayaan untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur pemerintah yang merupakan langkah tepat bagi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Pandji.

Sejalan dengan pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (“DPK”) juga tumbuh 59,6% (yoy) menjadi Rp19,7 triliun. Jumlah DPK ini memberikan kontribusi sebesar 10,4% terhadap total DPK perusahaan atau meningkat dari 7,1% dari posisi yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kinerja pembiayaan dan penghimpunan DPK tersebut, berbuah pada peningkatan aset CIMB Niaga Syariah. Per 30 Juni 2018, aset CIMB Niaga Syariah tumbuh 57,3% (yoy) menjadi Rp24,4 triliun. Pencapaian ini sekaligus menempatkan CIMB Niaga Syariah di posisi ke-7 di industri perbankan Syariah nasional. Adapun laba sebelum pajak (profit before tax/PBT) tercatat sebesar Rp327 miliar, naik 47,6% (yoy)

“Ke depan, kami akan terus memperkuat proposisi bisnis dan penawaran produk Syariah guna menjaga tren kinerja yang positif. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang telah memberikan kontribusinya kepada CIMB Niaga Syariah,” ujar Pandji.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved