Technology Trends

Coding Studio Targetkan Cetak Jutaan Talenta Digital

Coding Studio Targetkan Cetak Jutaan Talenta Digital

Tahun 2030 nanti diprediksi akan ada bonus demografi di Indonesia yang mana usia produktif akan lebih banyak dari usia non produktif. Jika melihat kebutuhan perusahaan saat ini, sumber daya manusia di bidang teknologi termasuk yang paling banyak dicari. Itu sebabnya, penduduk dengan usia produktif perlu menyiapkan diri agar memiliki skill di bidang teknologi yang kerap dicari oleh banyak perusahaan.

Berangkat dari hal tersebut, pada 2020 lalu sekelompok anak muda mendirikan platform belajar bernama Coding Studio. Platform ini didirikan lantaran para pendirinya merasa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk semakin maju di bidang teknologi mengingat pertumbuhan startup information technology (IT) sangat pesat pada beberapa tahun silam.

Coding Studio di bawah PT Semua Mahir Teknologi menyediakan beragam materi pelajaran IT secara daring untuk masyarakat di lebih dari 267 kota di Indonesia. Beberapa materi terkait IT seperti Programming, Data Science, Cyber Security, Rancangan Antarmuka Pengguna (UI/UX Design), Pemasaran Digital, dan sebagainya.

“Coding Studio ingin mencetak jutaan talenta digital mulai dari anak kecil, remaja bahkan dewasa dengan berbagai latar belakang. Kami yakin bahwa siapapun bisa menjadi talent IT, karena ini adalah peluang emas Indonesia untuk menjadi garda terdepan untuk maju dalam industri teknologi,” ujar Calvin, Co-founder Coding Studio dalam keterangan resmi di Jakarta, pekan ini.

Pada setiap kursus online Coding Studio, terdapat projek atau studi kasus yang relevan dengan topik yang diajarkan dan merupakan simulasi dari proyek atau studi kasus yang akan ditemukan member di dunia kerja. Selain itu proyek dan studi kasus ini akan dapat dijadikan portofolio oleh member yang kemudian akan dapat digunakan dalam melamar pekerjaan.

Calvin menyebutkan beberapa keahlian di bidang IT yang banyak dicari oleh perusahaan saat ini. Keahlian tersebut yakni: Cyber Security. Saat ini ketergantungan perusahaan pada teknologi semakin tinggi. Karena itu penting bagi perusahaan untuk menjaga jaringan tetap aman dan untuk terlindung dari cyber attack.

Lalu, Data Science/Analytic. Banyak bisnis yang membutuhkan data dalam setiap pengambilan keputusannya, mulai dari industri keuangan, perbankan, sampai perawatan kesehatan. “Karena itu, profesi di bidang data science atau data analytic memiliki demand yang tinggi,” kata Calvin.

Juga, professional bidang Cloud Computing. Digitalisasi mau tidak mau turut menyeret cloud sebagai layanan yang semakin sering digunakan. Kemampuan yang dibutuhkan di bidang ini meliputi kemampuan untuk merancang, merencanakan, mengelola, memelihara dan mendukung penggunaan cloud computing.

Selain itu, dicari bidang Artificial Intelligence. World Economic Forum menyatakan bahwa Artificial Intelligence atau AI merupakan teknologi dengan pertumbuhan tercepat, dan akan menciptakan 133 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. “AI dapat melakukan tugas-tugas seperti pengenalan gambar dan ucapan, klasifikasi gambar, dan pengenalan wajah,” jelas Calvin.

Tidak kalah pentingnya bidang Software Development (Web & Mobile). Pekerjaan di bidang software development meliputi perancangan, pengembangan, pengujian serta pemeliharaan sistem. Karena kian meningkatnya permintaan terhadap software serta aplikasi, profesi di bidang software dan application development dapat meningkat hingga 21-28 persen pada tahun 2028.

Sebagai informasi, McKinsey dan World Bank memperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan sembilan juta tenaga kerja digital sampai 2030, atau sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahunnya.

“Tenaga kerja digital yang dimaksud ini adalah sumber daya manusia yang mumpuni di bidang teknologi informasi dan komunikasi, dengan penguasaan teknologi digital terkini, seperti cloud, kecerdasan buatan, analytic big data, cyber security, pengembangan software sampai blockchain,” kata Calvin.

swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved