Marketing Trends

Combiphar Edukasi Risiko Mata Kering Selama WFH

Combiphar Edukasi Risiko Mata Kering Selama WFH

Kondisi pandemi yang mengharuskan bekerja maupun sekolah dari rumah membuat seseorang lebih banyak duduk dan menatap layar gawai dalam jangka waktu yang cukup lama. Alhasil, kesehatan mata menjadi taruhannya dan risiko terjadinya mata kering pun tidak dapat dihindarkan.

dr. Damara Andalia Sp.M, Ophthalmologist mengungkapkan, mata kering yang tidak diatasi dapat menimbulkan komplikasi luka terbuka pada lapisan luar pelindung mata yakni kornea. Hal ini membuat penderita tidak nyaman, dan dapat mengalami depresi, gangguan tidur atau sakit kepala migrain. Jika mata menjadi kering, maka akan sangat mudah untuk mata terinfeksi hal-hal yang datang dari luar seperti polusi maupun bakteri.

Saat mata menjadi kering, akan terdapat perasaan nyeri seperti tertekan dan sensasi berpasir di bagian mata yang dapat menyebabkan robekan berlebihan pada kornea. Ketika hal tersebut terjadi, peningkatan frekuensi berkedip serta refleks air mata yang lebih tinggi akan mempengaruhi sel imun dan aliran darah sehingga rentan terjadi peradangan pada mata.

“Walau mata kering adalah penyakit yang sering ditemui, tetapi sifatnya kompleks. Maka penting untuk mencari tahu secara detail penyebab dan faktor risiko dari mata kering agar dapat ditangani dengan baik sehingga tidak sampai mengganggu kualitas hidup,” paparnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Combiphar yang bergerak di bidang consumer healthcare, mengajak masyarakat untuk memiliki gaya hidup sehat dan aktif serta konsumsi layar seimbang untuk mengurangi risiko mata kering.

Dalam media gathering yang dilakukan secara virtual pada Rabu, (06/10/2021), Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar mengungkapkan, meski terkesan ringan, kondisi mata kering dapat berpengaruh pada kulitas hidup dan secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap produktivitas.

“Penggunaan gawai digital serta fokus yang intens pada layar sering dianggap pemicu utama penyebab permasalahan mata kering. Namun, tanpa disadari ada masalah kesehatan yang turut memengaruhi kondisi mata kering yang kita sindrom metabolik. Gaya hidup yang tidak terlalu aktif (tidak banyak bergerak) dan posisi duduk di depan layar yang cukup lama dapat mengakibatkan risiko mata kering,” katanya.

Medical Expert Combiphar, dr. Carlinda Nekawaty menjelaskan, sindrom metabolik merupakan sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan. Gangguan itu meliputi peningkatan tekanan darah tinggi, penumpukan lemak di perut, serta kenaikan kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida.

“Sindrom metabolik dapat memicu terjadinya peningkatan osmolaritas air mata sehingga membuat lapisan air mata tidak stabil akibat produksi yang rendah atau penguapan berlebih. Jangan biarkan kondisi mata kering berkembang menjadi penyakit kronis yang parah, hal ini berakibat resisten terhadap pengobatan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Wei, kita perlu mewaspadai adanya dampak dari pola hidup tidak sehat yang dapat memicu sindrom metabolik sekaligus berisiko mengakibatkan mata kering. “Combiphar memiliki komitmen Championing a Healthy Tomorrow untuk mempelopori kehidupan yang lebih sehat. Kami ingin selalu memotivasi masyarakat agar melakukan langkah-langkah preventif guna memaksimalkan kesehatan kita hari ini dan seterusnya,” katanya.

Untuk membantu menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, Combiphar membagikan 3 tips yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko mata kering. Pertama, batasi konsumsi penggunaan layar. Menghabiskan waktu terlalu lama menatap layar gadget cenderung membuat mata jarang berkedip, sehingga mata berisiko menjadi kering. Oleh karena itu, jangan lupa untuk mengistirahatkan mata dan berkedip lebih sering saat beraktifitas di depan layar.

“Setiap mata berkedip maka lapisan air mata yang baru akan terbentuk dan tersebar merata ke seluruh permukaan mata. Penting untuk membatasi konsumsi penggunaan layar dengan bijak dan seimbang sebagai kunci preventif, serta penggunaan tetes mata yang tepat sesuai kebutuhan dan keadaan mata,” jelas dr. Damara.

Kedua, konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3. Apa yang kita makan dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan mata. Makanan yang dianjurkan untuk kesehatan mata, utamanya untuk meningkatkan kelembapan, adalah yang mengandung asam lemak omega-3. Bahan makanan yang banyak mengandung omega-3 diantaranya adalah sayuran berdaun hijau, minyak zaitun, ikan, kacang-kacangan, telur dan alpukat. Selain itu, pastikan kebutuhan cairan harian tubuh tercukup dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari.

Ketiga, meningkatkan aktivitas fisik. Aktivitas fisik rutin seperti berolahraga mampu mengurangi lemak tubuh serta meningkatkan metabolisme. “Bukan hanya itu, terdapat manfaat lain dari berolahraga yaitu untuk membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan mata sehingga mata merasa lebih baik. Meningkatkan aktivitas fisik akan sangat membantu kenyamanan mata,” tutur dr. Carlinda.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved