Marketing Trends

Combiphar Perkuat Segmen Preventif dengan Suplemen Terbaru

Combiphar Perkuat Segmen Preventif dengan Suplemen Terbaru

Bersamaan dengan situasi pandemi yang masih berlangsung, masyarakat harus memberikan perhatian lebih dalam menjaga daya tahan tubuh. Tidak hanya cukup dengan berolahraga, tetapi juga harus memperhatikan asupan yang dikonsumsi sehari-hari, termasuk pemenuhan vitamin, salah satunya vitamin D.

Dengan sifat anti-inflamasi dan imunoregulasinya, vitamin D berguna untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan tubuh. Bahkan, terdapat pula sebuah studi yang menyebutkan secara spesifik bahwa pasien dengan kadar serum D3 yang optimal kurang lebih 50 ng/mL, berasosiasi dengan kemungkinan yang sangat kecil untuk mengalami konsekuensi fatal akibat Covid-19.

Memahami hal tersebut, Combiphar berbagi informasi tentang efek defisiensi vitamin D dan langkah preventif yang dapat masyarakat lakukan, sekaligus menandai peluncuran Fortiboost D3 1000 IU. Produk ini diharapkan dapat menjadi satu pilihan tambahan bagi konsumen dalam pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar mengatakan, kehadiran produk terbaru ini menegaskan komitmen Championing a Healthy Tomorrow yang terus menerus diusung oleh Combiphar, untuk memotivasi masyarakat agar melakukan langkah-langkah preventif guna memaksimalkan kesehatan kini dan nanti.

“Mengawali 2022 dengan semangat yang masih baru dan juga keinginan untuk beraktivitas lebih produktif lagi di tahun ini, kami menyadari kesehatan adalah sesuatu yang penting bagi kita semua. Memahami hal tersebut, hari ini kami menghadirkan produk yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan vitamin D3 agar kita bisa semua senantiasa sehat, aktif, dan produktif,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (13/01/2022).

Lebih lanjut, Weitarsa menyampaikan, Fortiboost D3 mampu memenuhi kebutuhan vitamin D pada kondisi tertentu, seperti ibu hamil dan menyusui, kalangan lanjut usia, kalangan yang berisiko tinggi dan penderita penyakit infeksi atau autoimun. Formula bebas gluten yang dimiliki Fortiboost D3 juga diklaim aman bagi masyarakat yang sensitif terhadap gluten, serta bisa menjadi pilihan masyarakat untuk perkuat daya tahan tubuh dan tetap mempertahankan kesehatan di tengah kondisi pandemi yang masih terus berlanjut dan ketika situasi kembali normal.

Dijelaskan oleh General Practitioner & PhD Candidate in Medical Science Adam Prabata, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa dirinya kekurangan kadar vitamin D dalam tubuh. Ia pun memaparkan beberapa gejala defisiensi vitamin D yang dapat ditunjukkan oleh tubuh di antaranya: rendahnya daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terkena infeksi, sering merasa lelah, sakit tulang dan otot, serta penyembuhan luka terganggu atau lama.

Tak hanya itu, risiko terhadap penyakit lain juga bisa meningkat, seperti gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan. Bahkan, anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai pun memiliki risiko kemungkinan menderita rakhitis. “Oleh sebab itu, langkah-langkah khusus untuk menghindari terjadinya defisiensi vitamin D ini sangat dibutuhkan, agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaga tubuh dari penyakit,” ucap Adam.

Adam menjelaskan, ada 3 langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mencegah terjadinya defisiensi vitamin D. Pertama, melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala. Pemeriksaan kadar vitamin D rutin 6 (enam) bulan sekali bisa dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh, di mana normalnya adalah 30-100 ng/mL.

Kedua, memperbanyak kegiatan di luar ruangan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D. Memperbanyak kegiatan di luar ruangan, seperti berolahraga, dapat membantu tubuh mendapatkan paparan sinar UV-B dari matahari, di mana diharapkan kulit yang diinduksi oleh sinar UV-B ini dapat memproduksi vitamin D. Jangan lupa perhatikan waktu dan berapa lama hal tersebut sebaiknya dilakukan. Pemenuhan vitamin D juga dapat berasal dari makanan yang kita konsumsi, seperti salmon, tuna, hati sapi, serta jamur.

Ketiga, mengonsumsi suplemen vitamin D. Makanan yang dikonsumsi hanya dapat memenuhi 20% kebutuhan vitamin D dalam tubuh dan berjemur tidak cukup untuk memenuhi 80% sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan sehari-hari secara optimal, maka suplementasi sangatlah dibutuhkan.

“Vitamin D3 lebih disukai sebagai suplemen dibandingkan D2, karena lebih lama bertahan di darah, serta mampu meningkatkan kadar vitamin D dan menjadikannya bentuk aktif untuk berbagai aksi penting bagi sel-sel tubuh. Karenanya Vitamin D3 1000 IU cukup ideal dikonsumsi untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, sekaligus mencegah terjadinya defisiensi vitamin D,” paparnya.

Dalam kesempatan ini, Combiphar juga memperkenalkan Astrid Tiar sebagai brand ambassador Fortiboost D3 1000 IU. Menurut Astrid, untuk mengambil keputusan yang tepat agar mampu merawat keluarga dengan semakin baik lagi, seorang perempuan, apalagi ibu, harus dibekali dengan pengetahuan dan wawasan yang luas. “Brand-brand yang kerap memberikan edukasi, tidak hanya mengenai keunggulan produknya semata namun juga tentang kesehatan secara umum dapat menambah pengetahuan ibu untuk lebih optimal menjaga kesehatan keluarganya,” imbuh Astrid.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved