Trends

Dana US$ 50 juta dari IFC untuk Bangun 8.000 Hunian Hijau

Dana US$ 50 juta dari IFC untuk Bangun 8.000 Hunian Hijau

International Finance Corporation (IFC), bagian dari Kelompok Bank Dunia, akan memberikan pinjaman hijau dalam Rupiah Indonesia senilai dengan US$50 juta kepada PT Farpoint Realty Indonesia. Pembiayaan ini akan digunakan untuk pembangunan sekitar 8.000 rumah di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek.

Kemitraan antara IFC dan FARPOINT akan meningkatkan pasokan rumah dengan harga terjangkau sekaligus mempertimbangkan unsur keberlanjutan melalui pembangunan rumah yang sesuai dengan standar bangunan hijau.Setiap cluster perumahan akan terdiri dari rumah tapak yang dirancang oleh arsitek lokal terkemuka agar dapat menarik minat dari kalangan pasangan muda yang bekerja, dan kawasan ritel serta ruang hijau untuk kegiatan rekreasi. Semua rumah yang dibangun dalam proyek ini akan mengikuti spesifikasi Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari IFC, untuk menjamin terpenuhinya standar bangunan hijau IFC.

“Apresiasi terhadap desain yang unik dan berkelanjutan pada sektor perkantoran, perumahan, dan ritel di Indonesia semakin meningkat. Kami komitmen terhadap bangunan dan konstruksi yang berkelanjutan menggabungkan kemajuan teknologi dengan teknik bangunan hijau untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia. Kami yakin dapat hunian yang terjangkau dan berkelanjutan untuk komunitas yang jauh lebih membutuhkan di Indonesia,” ucap Husodo Angkosubroto, Chairman FARPOINT.

Melalui investasi ini, IFC memainkan peran countercyclical dengan menyediakan pembiayaan jangka panjang di tengah pemulihan ekonomi Indonesia dari resesi akibat pandemi COVID-19. Investasi ini juga konsisten dengan inisiatif respon terhadap krisis Kelompok Bank Dunia dan Indonesia Country Partnership Framework (CPF), yang ditujukan untuk mempromosikan solusi sektor swasta dan penciptaan lapangan kerja dengan membantu banyak negara untuk mendorong perusahaan-perusahaan berinvestasi pada ekonomi yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan inklusif selama proses pemulihan dari COVID-19.

“Pandemi COVID-19 telah meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan pada masyarakat Indonesia dan juga pada perekonomian negara. Hal ini membuat investasi yang membantu menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi seperti ini menjadi semakin dibutuhkan,” ucap Alfonso Garcia Mora, Wakil Presiden IFC untuk Asia dan Pasifik, seraya melanjutkan, “Untuk mengatasi perubahan iklim yang saat ini juga telah menjadi tantangan besar lainnya, sangat penting bagi kami untuk melakukan investasi yang berkelanjutan dan lebih ramah iklim. Pembangunan hunian ini tidak hanya akan berkontribusi pada penghijauan Indonesia, tetapi turut serta dalam meningkatkan kualitas hidup bagi ribuan keluarga.”

Dengan proporsi penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan diperkirakan akan meningkat dari hampir 55 persen menjadi lebih dari 70 persen pada tahun 2045, dapat terlihat jelas adanya kebutuhan untuk mengatasi kekurangan hunian yang signifikan di banyak kota. Diperkirakan bahwa saat ini sudah terdapat backlog perumahan hingga sekitar 12,1 juta unit dengan kebutuhan sekitar 780 ribu unit baru per tahun.

Proyek yang menyasar segmen pembeli rumah pertama berpenghasilan menengah ke bawah ini akan berkontribusi pada Program Sejuta Rumah yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 dan mendorong pengembang menawarkan properti hunian berkelanjutan dengan harga terjangkau.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved