Management Trends zkumparan

Pemprov DKI dan EV Hive Buka Coworking Space ke-4

Pemprov DKI dan EV Hive Buka Coworking Space ke-4

Memanfaatkan fasilitas yang semula adalah pusat kerajinan DKI, EV Hive berkolaborasi dengan Unit Pengelola Jakarta Smart City (JSC) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun coworking space Jakarta Smart City Hive (JSCHive). Fasilitas yang lama menganggur tanpa kegiatan ini kemudian direnovasi menjadi tempat yang menyenangkan terutama bagi para pemilik usaha rintisan atau startup sebagai ruang kerja, diskusi dan kolaborasi.

Berlokasi di Jalan Dr. Satrio Nomor 7, Karet Semanggi, fasilitas ini (22/07/2017) diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Didukung oleh Magnet untuk fasilitas internetnya, BW untuk furnitur dan Cisco untuk layanan teleconference, fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan startup di Jakarta khususnya.

Wilson Cuaca, Komisaris Evhive, menceritakan, pada 9 bulan lalu pihaknya diundang Pemprov DKI mengajukan proposal untuk membangun fasilitas ini. “Evhive berhasil memenangkan pitching itu karena kami sudah siap 80 persen infrastruktur layanan coworking space untuk startup,” katanya.

Wilson mengatakan, keberhasilan para startup tentu makin sempurna berkat dukungan 20 persennya dukungan Pemprov DKI terutama proses legal i. Ia berharap Indonesia, serta DKI Jakarta khususnya, bisa menyusul negara tetangganya dalam memberikan kemudahan berbisnis.

Pada 2016 posisi Indonesia berada di 109 untuk ranking dalam kemudahan bisnis. Tahun 2017 ranking Indonesia naik di posisi 91. “Di Singapura hanya butuh 2 jam saja bagi startup untuk mengurus pendirian usahanya, di Jakarta hitungannya bisa 5-8 hari,” katanya.

Selain di JSCHive, EV Hive sebelumnya telah membangun coworking space di The Maja, D.Lab Menteng, dan The Breeze BSD City Tangerang. Targetnya perusahaan yang didirikan pada 2015 ini pada tahun ini akan membuka lima lokasi coworking space baru lagi.

Dina Ekowati, Kepada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta berharap, fasilitas ini bisa memberikan lingkungan yang kondusif bagi startup. “Menggunakan lahan seluas 550 meterpersegi, bangunan tiga lantai yang sudah direnovasi ini mengusung lima konsep yaitu Smart energy, Smart office, Smart creative zone, Smart community, dan Smart administration,” jelasnya. Smart administration ini penting karena dengan konsep ini di JSCHive, para startup bisa menggunakan fasilitas ini sebagai titik bantuan konsultasi perijinan di Jakarta.

Hendra Lesmana, mewakili Cisco System, menuturkan, sebagai perusahaan yang menyediakan layanan teleconference, diharapkan bisa memudahkan para startup dalam berkomunikasi dengan partner dan relasi bisnis mereka yang jauh sehingga memudahkan dalam bekerja dan efisien.

Djarot mengungkapkan, fasilitas ini merupakan ide menggebu dari Ahok karena lelet-nya proses administratif dihadapi anak-anak muda yang baru berbisnis. “Dulu tempat ini tidak maksimal penggunaannya, jadi sarang nyamuk,” ungkapnya. Dengan fasilitas ini diharapkan ke depan industri kreatif dapat ditingkatkan, memunculkan ide-ide kreatif dan dapat direalisasikan perwujudannya tidak dalam waktu tidak lama karena kemudahan mendapat informasi proses perizinannya ada di sini.

“Tidak mudah membangun bisnis, saya ingatkan mental harus disiapkan. Tidak ada yang berhasil tanpa kerja keras,” tegasnya di depan para startup yang hadir saat peresmian. Menurutnya, Jakarta memang menyediakan peluang bagi mereka yang kreatif dan mau kerja keras karena 70 persen pendapatan Indonesia ada di Jakarta, namun semua itu bisa diraih harus diimbangi dengan kerja keras.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved