Business Research Trends zkumparan

Dompet Digital Jadi Salah Satu Solusi Bantu Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan keluarga menjadi salah satu tantangan tersendiri yang dihadapi oleh para ibu, khususnya di masa pandemi Covid-19. Setidaknya 7 dari 10 ibu mengaku kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, dan hanya 1 dari 10 ibu yang benar-benar melakukan pencatatan keuangan selama masa pandemi. Fakta ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh platform pembayaran digital Ovo kepada 367 responden di Jabodetabek dan sekitarnya.

Dalam survei tersebut terungkap bahwa salah satu hal yang terpenting untuk dilakukan dalam menghadapi situasi tak menentu seperti pandemi saat ini adalah dengan menyiapkan dana darurat. Sayangnya, hanya setengah dari para ibu yang menjadi responden survei mengakui bahwa mereka tidak memiliki dana darurat.

Padahal di saat yang bersamaan, ibu yang memiliki dana darurat, lebih dari setengahnya mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan adanya dana tersebut karena dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran harian selama pandemi.

Selain dana darurat, dana untuk asuransi dan investasi juga sepatutnya menjadi hal utama yang disiapkan dalam menghadapi masa pandemi. Tapi ternyata hanya 3 dari 10 ibu yang mengalokasikan dana untuk asuransi, dan hanya 8 persen ibu yang menganggap investasi sebagai prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Konsultan Perencana Keuangan Prita Ghozie membenarkan hasil survei yang dilakukan oleh Ovo. Berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan perencana keuangan, di tengah situasi pandemi, banyak kliennya yang mengeluhkan kesulitan pengelolaan keuangan.

“Sebetulnya, sebagai pengelola keuangan rumah tangga, para ibu tidak perlu panik dalam mengelola keuangan, yang terpenting dan harus dilakukan adalah menyusun rencana menabung dan rencana belanja. Berikutnya adalah disiplin dalam menjalankan rencana tersebut, karena dalam rumah tangga, seorang ibu itu bisa diibaratkan sebagai nakhoda yang harus mengelola arus keuangan keluarga. Dengan melakukan pengelolaan keuangan termasuk sudah memiliki proteksi yang jelas bagi keluarga,” papar Prita.

Prita menambahkan, saat ini semangat berbisnis semakin kuat menular di antara kalangan ibu-ibu. Menurutnya ini hal yang positif sekali dan solusi cerdas yang bisa dilakukan oleh para ibu, karena dengan semangat berbisnis, para ibu bisa memiliki penghasilan tambahan dari kegiatan yang disukainya, seperti memasak, atau membuat karya kerajinan yang banyak diperlukan oleh masyarakat saat ini. “Saya sangat percaya bahwa satu perempuan cerdas akan melahirkan satu generasi cerdas,” tegas Prita.

Prita menyampaikan, banyak juga kliennya yang bertanya bagaimana membagi pos-pos pengeluaran, setelah mendapatkan penghasilan tambahan. Ada yang merasa karena itu penghasilan tambahan, jadi bisa dipakai untuk hal-hal yang non prioritas. “Karena itu, kami menyarankan agar mulai menginvestasikan penghasilan tambahan mereka untuk tujuan masa depan ke pilihan aset investasi jangka panjang seperti instrumen pasar modal,”ujarnya.

Yang juga penting, kata dia, di tengah pandemi adalah disiplin dalam penggunaan dana dan memastikan transaksi yang dilakukan selalu minim kontak dan cashless. Oleh karena itu, menggunakan aplikasi dompet digital dinilai dapat membantu pengelolaan keuangan, karena ibu rumah tangga jadi bisa melihat kembali belanja apa saja yang telah dilakukan, selain itu menggunakan dompet digital dapat membantu mengurangi resiko tertular virus karena transaksi yang minim kontak dan cashless.

Head of Corporate Communications Ovo, Harumi Supit mengatakan bahwa dengan temuan survei tersebut Ovo merasa tergerak untuk mengajak masyarakat agar lebih menghargai peran ibu. “Dengan rendahnya tingkat literasi keuangan, yang baru 38%, khususnya pada wanita di Indonesia, kami berharap edukasi mengenai literasi keuangan, termasuk manfaat keuangan digital yang selama ini dilakukan oleh Ovo bisa memberikan dampak positif bagi para ibu agar lebih baik dalam mengatur keuangan keluarga selama pandemi,” harapnya.

Ovo juga akan terus mengupayakan agar manfaat keuangan dan layanan keuangan digital bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para ibu. Sebab dengan literasi keuangan yang lebih baik, para ibu dapat mengatur keuangan keluarga dengan lebih mudah karena banyaknya akses keuangan yang tersedia.

Pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi memberikan dampak yang sangat besar pada pengelolaan keuangan yang dilakukan para ibu, karena 2 dari 10 ibu memiliki kecenderungan untuk berbelanja di luar kebutuhan prioritas. Belum lagi, setengah dari ibu yang menjadi responden menyebut bila tidak memiliki dana darurat dan 5 dari 10 ibu menyatakan bahwa kesejahteraan hidup (well-being) tidak menjadi prioritas dalam keuangan keluarga mereka saat ini.

Tidak heran bila lebih dari setengah responden mengaku menggunakan dana darurat mereka untuk menutupi pengeluaran sehari-hari selama pandemi. Karena itu, 7 dari 10 ibu berharap mendapatkan bantuan dari perencana keuangan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved