Technology Trends

DTI-CX Menjembatani Sektor Publik dan Swasta Optimalkan Transformasi Digital

DTI-CX Menjembatani Sektor Publik dan Swasta Optimalkan Transformasi Digital

Menyambut Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) di JCC, Senayan pada 3-4 Agustus mendatang, DTI-CX bersama Kominfo dan MASTEL menggelar government roundtable bertajuk ‘Enhancing Public Services with Government Digital Transformation’ pada Selasa (31/5/2022).

Penyelenggaraan kegiatan ini didasari oleh kesadaran akan pentingnya implementasi teknologi digital pada sektor pemerintahan untuk menciptakan layanan publik yang lebih efisien, efektif, dan dapat diakses oleh semua masyarakat

Bekerja sama dengan AWS serta menggandeng ASKOMPSI, DAI, dan APTIKNAS sebagai asosiasi mitra, government roundtable digelar secara tertutup dan hanya dihadiri oleh 25 undangan yang terdiri dari perwakilan lembaga pemerintahan, kementerian, dan perusahaan swasta

“Menteri Keuangan menyampaikan bahwa digital economy tahun 2020-2021 tumbuh sebesar 49%. Sekitar dari US$47 miliar menjadi US$70 miliar dan diperkirakan akan menjadi US$146 miliar tahun 2025. Ini hitungan core dari aktivitas digital economy yang menyumbang sekitar 5% dari PDB. Ini termasuk tertinggi di ASEAN. Oleh karena itu, peran layanan pemerintah sangat jelas dan krusial,” jelasnya.

Hendi Satrio, Public Sector Lead Intel Indonesia Corporation berpendapat, sejauh ini pemerintah sudah cukup baik dalam melaksanakan program-program yang mendukung percepatan transformasi digital, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur data berupa fiber optic. Ada pula projek Palapa Ring Paket Tengah, Paket Barat, dan Paket Timur, yang sudah berjalan dan dapat digunakan dengan baik pada saat ini.

Sementara mengenai isu kecepatan data, sebagai perwakilan sektor privat, Intel telah banyak berdiskusi dengan pihak-pihak operator telekomunikasi untuk mencari solusi agar dapat menyediakan layanan yang cepat, terlebih saat ini Indonesia mulai beralih ke 5G.

Kepemimpinan digital mengacu pada peran pemimpin kelembagaan atau organisasi yang diharapkan memiliki komitmen dalam mengimplementasi transformasi digital. Pemimpin yang cakap akan memaksa para stafnya untuk keluar dari zona nyaman yang menghambat transformasi digital itu sendiri. Sementara pada faktanya, masih banyak sumber daya manusia (SDM) dalam lembaga pemerintahan dan kementerian ini yang masih belum terbiasa akan perubahan yang diciptakan dari transformasi digital tersebut.

Melihat adanya kesenjangan tersebut, Toerangga Putra, Presiden Direktur PT Adhouse Clarion Events (ACE), menyatakan bahwa ACE melalui Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) siap membantu sektor pemerintahan maupun swasta untuk tidak hanya sukses bertransformasi bisnis dan data, tetapi juga sukses dalam bertransformasi Sumber Daya Manusia (SDM).

“DTI-CX menyediakan pameran, konferensi, dan seminar mengenai solusi teknologi yang dapat mendukung perjalanan transformasi digital. Selain itu, tersedia pula ruang networking antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan teknologi sehingga komunikasi yang terjalin sifatnya dua arah. Perihal tantangan, peluang, dan solusi mengenai transformasi digital dapat ditemukan di sana,” jelas Toerangga.

Toerangga juga menjelaskan bahwa DTI-CX tidak hanya akan menghadirkan perusahaan-perusahaan solusi teknologi di bidang cloud & data management, enterprise solutions, cyber-security, system integrators, atau Artificial Intelligence (AI) saja, tetapi juga solusi teknologi di bidang talent & training.

“Belum banyak organisasi yang mau berinvestasi pada SDM dalam perjalanan transformasi digital mereka. Padahal, transformasi digital tidak akan berjalan efektif dan efisien jika perspektif manusianya belum berubah. Itu sebabnya kami juga hadirkan perusahaan solusi teknologi di bidang talent & training,” lanjut Toerangga.

DTI-CX menargetkan lebih dari 3.000 peserta konferensi, seminar dan pengunjung pameran akan hadir pada acara ini.

AWS menyambut baik kebutuhan tersebut karena saat ini syarat keamanan data center AWS di Indonesia sudah mengikuti Surat Edaran Kominfo No. 3 Tahun 2021. Mohammad Ghozie Indra Dalel, Country Manager AWS Indonesia, menjelaskan bahwa AWS juga telah melakukan beberapa audiensi dengan BSSN terkait security. “Kami sudah mempunyai data center yang ready digunakan, cloud computing yang reliable, scalable (dibutuhkan secara on demand). Termasuk juga service dari sisi machine learning, AI, big data, IOT dan lainnya,” jelas Ghozie.

Dalam penutupan government roundtable ini, Sarwoto berpesan kepada lembaga pemerintahan dan kementerian yang hadir untuk terus mencari role model yang efektif mengenai sistem aplikasi dan infrastruktur. “Kami akan terus mencari dan menyimpulkan kira-kira apa yang bisa kita berikan masukkan agar SPBE sesuai dengan tujuannya,” tutur Sarwoto.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved