Management Trends

Dua Kawan Ciptakan Hybrid Brand dengan Menyatukan F&B dan Seni

Saat pandemi Covid19 melanda, hampir seluruh sektor usaha di negara kita terdampak. Ketatnya aturan demi memutus mata rantai penyebaran virus (PSBB dilanjutkan PPKM), menjadi alasan mengapa menjalankan segala bisnis menjadi suram. Karena sejak itulah roda perekonomian nasional tersendat. Banyak pengelola dan pemilik usaha menghentikan usahanya. Pemutusan hubungan kerja meluas. Pengangguran pun terjadi di mana-mana.

Hanya mereka yang memiliki jiwa wirausaha tahan banting saja yang lolos seleksi alam ini. Mereka punya jiwa entrepreneur yang mampu mengubah bencana menjadi keberuntungan. Salah satu di antara mereka adalah Arthur Tamnge dan Addy Debil. Dua anak muda ini tidak menyerah pada situasi yang ada. Keduanya menggabungkan kemampuan yang dimiliki menjadi daya tarik, dan akhirnya disukai banyak orang. Arthur kuat di bidang kuliner, sedangkan Addy adalah seniman. Kreativitas keduanya mampu mengubah keadaan. Sehingga keduanya mendirikan usaha kuliner bersama.

Bagi Arthur, usaha food and beverage (F&B) menjadi salah satu usaha yang lebih tahan menghadapi bencana. “Saya melihat peluang di bisnis roti. Tentunya tidak sembarang roti. Kami melakukan riset dulu. Dan marketnya untuk semua kalangan,” kata Arthur yang membuka gerai roti Soon kawasan Cicendo, Kota Bandung.

Arthur yang punya latar belakang seorang praktisi kuliner selalu menyajikan produknya secara fresh. Tepung yang diolah juga punya kualitas baik, sehingga menghasilkan roti yang punya cita rasa tersendiri. Apa yang dimiliki Arthur, kemudian digabungkan dengan Addy yang sudah sering menggelar pameran di berbagai galeri ternama dan pernah berkolaborasi dengan brand-brand nasional maupun internasional.

Pengalaman Arthur di dunia entertainment dan F&B sudah cukup banyak,dengan menciptakan banyak konsep bisnis resto, salah satunya dengan menjadi chef produser di di Rans Entertainment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Saat pandemi Covid19 melanda, hampir seluruh sektor usaha di negara kita terdampak. Ketatnya aturan demi memutus mata rantai penyebaran virus (PSBB dilanjutkan PPKM), menjadi alasan mengapa menjalankan segala bisnis menjadi suram. Karena sejak itulah roda perekonomian nasional tersendat. Banyak pengelola dan pemilik usaha menghentikan usahanya. Pemutusan hubungan kerja meluas. Pengangguran pun terjadi di mana-mana.

Hanya mereka yang memiliki jiwa wirausaha tahan banting saja yang lolos seleksi alam ini. Mereka punya jiwa entrepreneur yang mampu mengubah bencana menjadi keberuntungan. Salah satu di antara mereka adalah Arthur Tamnge dan Addy Debil. Dua anak muda ini tidak menyerah pada situasi yang ada. Keduanya menggabungkan kemampuan yang dimiliki menjadi daya tarik, dan akhirnya disukai banyak orang. Arthur kuat di bidang kuliner, sedangkan Addy adalah g seniman. Kreativitas keduanya mampu mengubah keadaan. Sehingga keduanya mendirikan usaha kuliner bersama.

Bagi Arthur, usaha food and beverage (F&B) menjadi salah satu usaha yang lebih tahan menghadapi bencana. “Saya melihat peluang di bisnis roti. Tentunya tidak sembarang roti. Kami melakukan riset dulu. Dan marketnya untuk semua kalangan,” kata Arthur yang membuka gerai roti Soon kawasan Cicendo, Kota Bandung.

Arthur yang punya latar belakang seorang praktisi kuliner selalu menyajikan produknya secara fresh. Tepung yang diolah juga punya kualitas baik, sehingga menghasilkan roti yang punya cita rasa tersendiri. Apa yang dimiliki Arthur, kemudian digabungkan dengan Addy yang sudah sering menggelar pameran di berbagai galeri ternama dan pernah berkolaborasi dengan brand-brand nasional maupun internasional.

Pengalaman Arthur di dunia Entertainment dan F&B sudah cukup banyak,dengan menciptakan banyak konsep bisnis resto, salah satunya dengan menjadi chef produser di Rans Entertainment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

“Sentuhan teknologi banyak membantu bisnis kami. Sehingga, walau tanpa papan nama, banyak pengunjung datang ke gerai kami (hidden gem),” ujar Addya. Dia menambahkan masalah pemasaran, dia tidak ada kendala selain menggunakan media sosial dan komunitas. “Banyak komunitas seperti bersepeda, seni, mobil dan keluarga yang menjadi pelanggan kami.” terang Addy.

Addy optimistis dalam waktu dekat bisnis yang baru dirintis ini akan merambah kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota berpotensi lainnya. “Untuk di Jakarta, sudah ada tempat yang kami siapkan. Konsepnya beda dengan Bandung. Kalau Bandung dimulai dengan membuka pabrik roti, tidak demikian yang dikembangkan di Jakarta nanti. Jakarta punya prospek lebih, baik karenanya tak hanya bisnis roti, tapi bisa makanan, cocktail dan konsep unik lainnya yang sedang kami siapkan.” katanya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved