Trends

Dukungan VCI Tekan Penyebaran COVID-19 di Bali

Dukungan VCI untuk Bali, Tekan Penyebaran COVID-19

Per Senin 13 April 2020, jumlah pasien COVID-19 sudah bertambah 316 kasus, sehingga total 4.557 orang dengan 399 orang meninggal dunia. Jumlah yang terus meningkat setiap hari tentu menambah kekhawatiran masyarakat, juga pebisnis terdampak COVID-19. Sektor pariwisata adalah salah satu industri yang paling merasakan dampak pandemi virus corona baru ini.

Provinsi Bali yang menggantungkan pendapatan asli daerah-nya (PDB) dari pariwisata sangat merasakan ini. Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, menuturkan wabah virus corona ini dirasakan bukan saja di Bali melainkan hampir seluruh penjuru dunia. “Pariwisata dunia juga terdampak, seperti Thailand, Singapura dan lain-lain. Selepas pandemi ini selesai, kami yakin negara-negara lain akan berebutan untuk menarik wisatawan datang kembali ke daerah destinasi wisata masing-masing,” ujar pria yang akrab disapa Cok Ace ini.

Pria yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat COVID-19 di Provinsi Bali menyatakan sejak sekarang sudah bersiap. Bukan bermaksud mengabaikan atau lainnya, tapi lebih pada menyiapkan strategi setelah wabah ini berakhir.

“Kami akan mencari kembali pasar-pasar wisatawan yang dulu menjalin hubungan baik seperti Tiongkok, Australia sebagai pangsa pasar terbesar di Bali,” jelasnya. Tentang kebijakan membatasi perpindahan manusia antar pulau dan antar provinsi, ini menurut Cok Ace ini merupakan kebijakan-kebijakan dari pusat.

Dia menjelaskan, yang menjadi tantangan di Bali sekarang adalah datang dan pulangnya imigran-imigran yang jumlahnya cukup banyak sekitar 14 ribu dan baru datang Bali sekitar 7.000 orang. Dan masih ada 7.000 orang lagi yang akan masuk ke Bali. Nah, jika mereka pulang dari cruise sudah punya sertifikat sehat, sebenarnya aman. Tapi karena mereka tidak langsung ke Bali mungkin ke negara lain ganti pesawat dan lain sebagainya, ada tempat-tempat potensial di mana mereka tertular virus Corona.

“Nah setelah mereka pulang ke Bali menularkan ke anak dan anggota keluarga mereka. Makanya, ada orang ada yang sudah positif, ada juga yang dalam pemantauan dan lain-lain. Untuk itu kami cukup ketat pemeriksaan di airport. Tapi Bali sendiri sebenarnya sudah menerapkan belajar dan bekerja di rumah,” paparnya.

PT Victoria Care Indonesia (VCI) membantu Pemda Bali bersama PHRI Bali (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia dalam menekan penyebaran virus ini di Pulau Dewata ini. Cok Ace mengapresiasi dukungan VCI ini, dengan memberikan bantuan APD (alat pelindung diri), handsanitezer, masker, dan lain-lain.

“Memang di Bali setiap kali ada bencana alam, bencana kemanusiaan, kami menerima dan mengumpulkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak yang nantinya akan diserahkan ke masyarakat yang membutuhkan. Dalam kesempatan ini kami dibantu oleh relawan-relawan Pramuka Bali untuk mendata masyarakat siapa dan apa yang perlu dibantu,” kata Cok Ace.

Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki kemampuan dan kapasitas mesin serta saluran distribusi yang mampu memproduksi produk hand sanitizer, yang saat ini menjadi salah satu sarana pencegahan terjadinya penularan virus COVID-19 ini, maka VCI dengan cepat turut ambil bagian untuk membantu penyediaan produk yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan produk hand sanitizer Herborist, sebagai wujud tanggung jawab kami sebagai warga negara Indonesia, yang turut merasakan kondisi saat ini sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia”, kata Billy Hartono Salim, CEO dari PT Victoria Care Indonensia.

Pendistribusian produk ini dalam waktu singkat sudah hampir menjangkau seluruh wilayah Indonesia. “Dalam kondisi perekonomian yang saat ini juga terdampak krisis kesehatan. Akibatnya, turun daya beli beberapa kalangan masyarakat Indonesia, maka kami juga menjual hand sanitizer ini dengan harga normal,” lanjut Billy. Ia menambahkan VCI terus berupaya mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran wabah ini melalui gerakan “Aksi Cegah Corona”.

“Ini merupakan langkah nyata kami untuk menyalurkan hand sanitizer kepada yang memang membutuhkan dan kami berikan melalui instansi atau rumah sakit,” tutur Sumardi Widjaja, COO PT Victoria Care Indonesia. Dan setelah RSPAD Gatot Subroto dan Pemprov Jateng, Bali merupakan provinsi yang menjadi perhatian VCI dengan menyalurkan 250 jerigen atau 1.250 liter hand sanitizer.

Setelah Bali, VCI akan menyalurkan bantukan ke Jakarta lagi mengingat provinsi ini menjadi daerah terparah atau red zone wabah COVID-19. Sumardi menuturkan bahwa saat ini karena masyarakat sedang membutuhkan hand sanitizer, maka kehadiran produkya baik direspons.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved