Technology Trends

Easycash Telah Salurkan Pendanaan Rp1,5 Triliun

Easycash dinilai memberikan dampak positif bagi transformasi bisnis di industri jasa keuangan. Karenanya Easycash meraih penghargaan sebagai The Best P2P Lending oleh Indonesia Multifinance Awards 2019 dalam kategori Special Awards. Total sudah Rp 1,5 triliun dana pembiayaan disalurkan Easycash ke 250 penggunanya di seluruh Indonesia.

Produk dan layanan dari Easycash dinilai inovatif sehingga bisa menjadi model bisnis yang baik bagi industri pinjaman online di Indonesia dan menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para pemberi pinjaman.

Easycash merupakan produk di bidang teknologi finansial dari Grup Fintopia yang dikelola oleh PT Fintopia Indonesia Technology. Fintopia juga beroperasi di beberapa negara lain seperti China, Filipina, Brazil, Thailand dan beberapa negara lainnya. Secara global group Fintopia telah menyalurkan sekitar US$ 8,2 juta kepada lebih dari 19 juta peminjam.

Di Indonesia, Easycash telah resmi terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah menyalurkan sekitar Rp1,5 triliun kepada lebih dari 250 ribu peminjam yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Easycash sendiri adalah platform peer-to-peer (P2P) yang berfokus ke pinjaman mikro dengan pengoperasian berbasis aplikasi seluler.

“Penghargaan ini akan meningkatkan semangat tim Easycash untuk terus menghadirkan layanan yang memprioritaskan nasabah dengan prinsip yang cepat dan terpercaya,” ujar Fadhly, Operational Manager Easycash.

Dalam menjalankan layanannya, Easycash diklaim memiliki keunggulan dalam hal teknologi yang dikembangkan oleh orang-orang yang sebelumnya telah berpengalaman di berbagai perusahaan teknologi di Silicon Valley. Sebagai platform pinjaman online jangka pendek, Easycash menggunakan algoritma berbasis big data yang mampu menentukan kelayakan kredit nasabahnya dalam waktu yang relatif singkat.

“Tantangan di industri pembiayaan masih cukup besar. Namun teknologi informasi yang sudah menyebar penuh di seluruh dunia, masih terhambat karena sumber daya manusia yang masih kurang, juga literasi masyarakat pada layanan fintech masih rendah,” kata Pendiri Economic Review Hj.Irlisa Rachmadiana,SSn,MM.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved