Trends Economic Issues zkumparan

5 Langkah BI Dorong UMKM sebagai Kekuatan Baru Perekonomian Nasional

Bank Indonesia bersama enam Kementerian/Lembaga memastikan dukungan dan sinergi agar UMKM Indonesia siap memasuki ekosistem digital. Dukungan ini dicetuskan pada “High Impact Seminar dan Peluncuran Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)”(30/08/2020) di Jakarta.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan lima langkah strategis untuk mendorong UMKM sebagai kekuatan baru dalam perekonomian nasional. Pertama, sinergi antara K/L diperlukan untuk mengangkat UMKM sebagai salah satu sumber pemulihan perekonomian di era digital.

“Kemarin kami telah bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri, bagaimana kedutaan luar negeri di seluruh dunia dapat terus menggebrak dan membuka pasar-pasar UMKM di seluruh dunia, termasuk peluncuran platform digital UMKM yang sudah dimulai di Singapura dan akan ditingkatkan di berbagai negara lainnya,” ujar Perry.

Kedua, transformasi UMKM memasuki era digital harus dipersiapkan dengan program antar K/L yang terstruktur dan sistematis. Digitalisasi dalam UMKM ini, kata dia, menjadi warna khusus baik dari Kementerian dan lembaga maupun BI. “Kami terus mendukung dan mendorong digitalisasi UMKM ini melalui digitalisasi sistem pembayaran,” katanya.

Ketiga, program pengembangan UMKM secara end-to-end, sejak hulu hingga hilir, termasuk perluasan pemasangan QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai kanal pembayaran digital bagi UMKM, interkoneksi di antara platform e-commerce hingga mendorong paten atas produk-produk UMKM. Saat ini, lebih dari 4,3 juta merchant sudah teregistrasi melalui QRIS.

Keempat, penguatan kreativitas untuk memberikan nilai tambah dan kampanye penggunaan produk UMKM. Perry mengatakan, pihaknya dalam tiga hari telah melakukan webinar pada UMKM binaan Bank Indonesia dan kementerian lembaga di tiga wilayah yakni Jawa, Sumatera, dan kawasan Timur Indonesia.

“Kampanye produk UMKM di Karya Kreatif Indonesia (KIK) dilakukan dan ditampilkan secara virtual, termasuk parade kain Nusantara yang berkolaborasi dengan para desainer terkemuka untuk menampilkan produk UMKM binaan BI, maupun K/L pada KIK seri pertama ini,” ujarnya.

Menurutnya, platform digital terus menjadi sumbangsih dan dedikasi BI agar sistem pembayaran digital bisa mendukung dan mengembangkan UMKM. Ia menyebut sudah ada 8 ribu pengunjung menghadiri berbagai acara dalam KIK, yang diikuti oleh 377 UMKM dalam showcase tersebut.

Dalam KKI juga diadakan business matching (temu bisnis) antara pelaku UMKM dan calon investor, bahkan meningkat pesat dibandingkan tahun lalu. “Business matching live menghadirkan 14 potential buyer diantaranya Singapura, Italia, Jepang, Korea Selatan, China, dan me-matchingkan dengan 31 UMKM binaan kita,”jelasnya.

Kelima, kebijakan afirmatif untuk mendorong sisi permintaan atas produk-produk UMKM Indonesia, antara lain dalam serapan/penggunaan anggaran K/L dan dukungan program Gernas BBI.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam kesempatan acara turut menyampaikan tantangan pandemi Covid-19 dapat menjadi pemicu (trigger) bagi UMKM untuk melakukan transformasi agar menjadi lebih kuat dan kompetitif.

“Kunci UMKM bertransformasi adalah kompak dan bekerjasama, memupuk semangat inovasi, dan menjaga optimisme,” ujarnya.

Melalui Gernas BBI, Luhut berpesan agar seluruh pemangku kepentingan senantiasa memperteguh semangat gotong royong dan solidaritas. Luhut menyampaikan bahwa sebanyak 1,6 juta unit UMKM dan IKM telah masuk ke ekosistem digital sejak 14 Mei lalu, atau telah mencapai 83-85% dari target 2 juta sebagaimana arahan Presiden RI.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved