Trends Economic Issues zkumparan

Bank Mandiri Leader Factory, Karyawan Terbaiknya Kandidat Bos OJK

Bank Mandiri Leader Factory, Karyawan Terbaiknya Kandidat Bos OJK
Ilustrasi foto : Istimewa

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan kawah candradimuka talenta terbaik di Indonesia. Talenta bank BUMN itu bertebaran di institusi pemerintah dan korporasi, antara lain bank dan kementerian. Dendi Ramdani, salah satu pegawai dan talenta terbaik Bank Mandiri. Ia terpilih sebagai Bank Mandiri Best Employee 2021 di tahun lalu.

Selama ini Dendi dikenal sebagai pakar ekonomi bergelar doktor (Ph.D.) dari University of Antwerp, Belgia, yang berpengalaman sebagai akademisi dan praktisi di bidang ekonomi, keuangan dan perbankan. Dia menyelesaikan pendidikan Sarjana dan Master Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia masing-masing pada 1999 dan 2003. Eksekutif pria ini juga mendapatkan Master of Science (M.Sc.) dari University of Groningen, Belanda (2005).

Sejak 2015 Dendi berkarier di Bank Mandiri. Ekonom ini mencermati sektor jasa keuangan berpeluang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dia menjelaskan berdasarkan data World Development Indicator (WDI) 2019, rasio domestic to private sector terhadap produk domestik bruto (PDB) sebagai proxy untuk mengukur kedalaman finansial Indonesia hanya 32,5% atau peringkat terendah di Asia Tenggara. “Indikator ini menunjukkan Indonesia masih memiliki ruang yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, sehingga jumlah kredit yang disalurkan bisa lebih banyak. Ujungnya, kredit ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi,” tutur Dendi yang menjabat Vice President Department Head Industry and Regional Research Bank Mandiri saat saat dihubungi SWA Online di Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Dendi menjelaskan indikator efisiensi perbankan dan peran pasar modal Indonesia ini berpotensi untuk tumbuh dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. “Jumlah perusahaan yang listed di BEI sebanyak 738 perusahaan di 2021, dibandingkan dengan jumlah perusahaan menengah hingga besar di Indonesia yang sebanyak 384.500 perusahaan,” sebut Dendi kembali ke Indonesia pada 2014, setelah hampir 10 tahun melakukan studi, riset, dan berkarier di Eropa.

Secara umum, lanjut Dendi, pengembangan sektor jasa keunagan Indonesia di masa mendatang itu adalah meningkatkan efisiensi sehingga suku bunga kredit bisa lebih murah, misalnya mengurangi biaya overhead bank terutama menggunakan digitalisasi, menerapkan manajemen risiko yang bisa mengindentifikasi potensi risiko ke depan dengan baik sehingga cost of credit bisa dipangkas, mencipatkan kepastian hukum untuk perusahaan jasa keuangan dan nasabah, meningkatkan akses finansial untuk perusahaan menengah-kecil untuk mendapatkan akses permodalan melalui kredit bank, pendanaan pasar modal, dan penerbitan obligasi. “Peningkatan akses jasa keuangan bisa dilakukan dengan menurunkan biaya akses jasa keuangan, seperti penurunan suku bunga, biaya listing atau penerbitan obligasi,” ucap Dendi.

Kemudian, peningkatan akses finansial untuk masyarakat terutama dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu didoroang dan difasilitasi sehingga memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan jasa keuangan. Selanjutnya, menciptakan pasar obligasi yang likuid, memacu pasar modal khusus untuk UMKM agar mendapatkan sumber permodalan alternatif, memfasilitasi pengembangan jasa keuangan syariah. “Pengembangan sektor jasa keuangan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Dengan demikian, sektor finansial lebih berperan sebagali lembaga intermediari yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapat dan pemerataan pendapatan masyarakat,” sebut Dendi.

Dia berharap sektor jasa keuangan bisa menurunkan spread suku bunga kredit dengan suku bunga deposito menjadi 2%, dari saat ini sekitar 4%, mendorong merger dan akuisisi perusahaan jasa keuangan (bank, asuransi, multifinance dan lainnya) agar mencapai Minimum Efficiency Scale (skala usaha minimum yang efisien), dan mendorong perkembangan green financing dalam rangka mendorong sustainable development.

Dendi lolos seleksi tahap I anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 2022-2027 yang diumumkan pada 31 Januari 2022 dan mengikuti seleksi tahap 2. “Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian di bidang ilmu ekonomi, industri, corporate governance, keuangan dan manajemen resiko yang telah terakumulasi sejak saya menimba ilmu di program sarjana, master, doktoral sampai post-doctoral, ditambah pengalaman kerja selama tujuh tahun di Bank Mandiri, mudah-mudahan cukup menjadi bekal menjalankan tugas dan amanah sebagai Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2022-2027,” tutur Dendi.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved