Economic Issues

Erick Thohir Sebut, New Normal Percepat Transformasi Digital BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohirmengunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma dalam menghadapi COVID-19 (Foto: ANTARA/HO-Humas BUMN)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohirmengunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma dalam menghadapi COVID-19 (Foto: ANTARA/HO-Humas BUMN)

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk menjalankan bisnis di tengah pandemi. Protokol untuk menjalankan kegiatan dengan cara baru atau new normal telah diselesaikan semua perusahaan sejak 27 Mei 2020.

Erick menuturkan protokol yang telah disusun secara umum menggambarkan arah transformasi BUMN saat new normal diterapkan. Selain mulai menerapkan prosedur kesehatan yang tinggi, salah satu transformasinya berupa penyesuaian pola kerja yang lebih fleksibel untuk mengurangi kontak fisik. Pegawai misalnya dapat mengadakan pertemuan virtual dan bekerja dari rumah.

Selain itu, Erick menyatakan new normal akan mendorong BUMN melakukan transformasi digital lebih cepat. “Banyak ekonom memprediksi Indonesia berpotensi jadi negara maju dan besar, tapi kelemahannya ada di transformasi digital dan mahalnya logistik,” kata dia, Jumat 29 Mei 2020. New normal dapat menjadi momentum pengembangan teknologi digital di tiap perusahaan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar menuturkan pihaknya mulai menggenjot pengembangan digital usai virus menyebar. “Transaksi online tumbuh kurang lebih 70 persen,” kata dia. Jika kondisi terus berlanjut, dia memperkirakan transaksi digital akan mendominasi sehingga kantor cabang yang dibutuhkan untuk melayani nasabah cukup 20 persen saja dari total yang ada saat ini.

Mandiri bahkan berencana meningkatkan pemberian kredit untuk UKM melalui platform digital. “Kami akan berikan dukungan besar-besaran,” katanya.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun memaksimalkan teknologi digital untuk meminimalisir penyebaran virus selama new normal berlangsung. Vice President Public Relations KAI Joni Martinus menuturkan pemesanan tiket nantinya hanya akan dilakukan secara online. Platform seperti aplikasi serta situs perusahaan dan mitra penjualan tiket. “Loket hanya difungsikan untuk pembelian go show atau tiga jam sebelum jadwal keberangkatan,” ujarnya.

Sementara dari sisi protokol kesehatan, perusahaan telah menyusun serangkaian prosedur. Salah satunya mengurangi kontak fisik petugas dan penumpang. Usai pemeriksaan tiket dan identitas oleh petugas boarding, penumpang akan diminta melakukan scan tiket secara mandiri.

KAI bahkan menyediakan pelindung wajah untuk digunakan penumpang selama perjalanan hingga keluar area stasiun kedatangan. Petugas juga akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta setiap 3 jam sekali. “Petugas juga kami lengkapi APD agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani oleh petugas kami,” ujar Joni.

Ekonom Senior Indef Aviliani khawatir keinginan pemerintah menjalankan new normal di tengah pandemi menambah jumlah masyarakat terpapar virus. Dampaknya, beban negara akan semakin berat. Meskipun dia tak menyangkal kebijakan tersebut dapat mendorong sektor ekonomi.

Aviliani berkaca pada pengalaman negara lain yang baru menerapkan new normal usai kasus penularan virus menurun drastis. Sementara itu di Indonesia, kasus Covid-19 belum nampak mencapai puncaknya hingga akhir Mei nanti. “Kalau dilihat diagram, kita ini masih sampai di setengah puncak. Jika sudah akan new normal, kan seharusnya grafiknya sudah landai,” tuturnya. Di samping itu, penegakan aturan protokol kesehatan di Indonesia juga belum optimal dilakukan.

Dia mengungkapkan penerapan new normal mesti diikuti dengan kesiapan semua pihak, khususnya sektor usaha. Perusahaan perlu membuat standar operasional prosedur yang mengatur mulai dari saat karyawan datang ke kantor hingga saat mereka pulang. Masing-masing perkantoran juga disarankan memiliki sarana kesehatan yang memadai.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved