Trends Economic Issues

Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga IsDB, Ini Manfaatnya

Menkeu Sri Mulyani (kiri) saat konferensi pers usai pertemua IsDB. (Dok. Kemenkeu)

Pada Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IsDB) ke-48 yang diselenggarakan pada 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Dewan Gubernur IsDB secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia. Sebelumnya Indonesia telah mengajukan untuk meningkatkan kepemilikan saham di IsDB dari posisi ke-12 (penyertaan modal US$1.511 juta atau 2,25%) menjadi posisi ke-3 (kenaikan mencapai 8,43%).

Hal tersebut disampaikan Menkeu Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya (14/05/2023). Dengan persetujuan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pemegang saham IDB terbesar ke-3 setelah Arab Saudi dan Libya, dan berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, UAE, dan Turki.

Dengan menjadi pemegang saham terbesar ke-3, Indonesia dapat menguatkan posisi di kancah global dengan ikut menentukan arah pembangunan dunia, berperan aktif dalam operasionalisasi IsDB, dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota IsDB. Diketahui negara anggota IsDB pada umumnya merupakan negara dengan komunitas muslim yang berpendapatan rendah.

“Indonesia berkomitmen untuk bekerjasama lebih erat dengan IsDB untuk memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi umat muslim dan komunitas global. Masyarakat global, dan umat muslim pada khususnya, perlu membangun kembali kerjasama yang lebih baik dan lebih kuat, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian dunia saat ini,” kata Menkeu.

Di sisi lain dengan posisinya yang semakin strategis, Indonesia juga dapat semakin mendorong peran IsDB dalam berbagai kegiatan pembangunan di Tanah Air, termasuk dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Islam. Sampai dengan Desember 2022, IsDB telah memberikan dukungan pembiayaan bagi Indonesia sebesar US$6,3 miliar, untuk sektor-sektor seperti pertanian, pendidikan, industri dan pertambangan, melalui berbagai instrumen seperti pembiayaan proyek, pembiayaan perdagangan, dan pemberian bantuan teknis.

Dengan posisi kepemilikan saham yang baru ini, Indonesia akan memastikan bahwa IsDB akan merealisasikan agenda reformasinya. Indonesia juga akan memastikan efektivitas dan keterjangkauan instrumen pendanaan IsDB yang berbasis syariah dalam memberikan dampak dan manfaat yang optimal bagi negara anggota, termasuk dalam mendukung pengembangan Kerja sama Selatan-Selatan.

Indonesia sendiri dapat berkontribusi melalui beberapa program dan institusi yang ada saat ini seperti Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) dan SDG-Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur. “Saya harap dengan adanya kenaikan saham ini, kerja sama antara Indonesia dan IsDB dapat semakin menguat serta membawa kesejahteraan bagi seluruh umat,” ujar Sri Mulyani.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved