Trends Economic Issues zkumparan

Industri Otomotif dan Agro Masih Agresif di Pasar Ekspor

Beberapa sektor manufaktur masih agresif mendobrak pasar ekspor meskipun di tengah kondisi sulit karena dampak dari pandemi Covid-19. Misalnya, di sektor agro, industri oleokimia mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 658 juta pada Januari-Februari 2020 juta atau naik 31% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Selain itu, industri minyak goreng sawit dan oleofood, nilai ekspornya mampu tumbuh 2,5% pada periode Januari-Februari 2020.

Selanjutnya, industri otomotif di tanah air, pada periode Januari sampai per tanggal 15 April 2020, telah melakukan pengapalan kendaraan roda empat secara CBU sebanyak 87.879 unit. Sedangkan untuk ekspor kendaraan roda dua mencapai 215.347 unit.

Peningkatan ekspor produk otomotif juga sesuai dengan data PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), yang menunjukkan jumlah bongkar muat kendaraan CBU mencapai 29.622 unit pada Maret 2020, meningkat 18,40% dibandingkan Maret 2019 sekitar 25.019 unit.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis Indonesia akan menjadi salah satu dari negara yang diprediksi mengalami recovery lebih cepat dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pascapandemi Covid-19.

“Industri otomotif kita melakukan ekspor komponen untuk kendaraan roda empat, hingga April 2020 telah menembus 11.099.550 pcs. Bahkan, perusahaan-perusahaan komponen pesawat, kereta api, dan alat berat, juga masih aktif melakukan ekspor,” tutur Agus dalam keterangan tertulis (21/4/2020).

Indonesia diprediksi IMF menjadi satu dari tiga negara di dunia yang diprediksi pertumbuhan ekonominya tetap positif pada tahun 2020. “Kemungkinan kita bisa rebound cukup besar. Apalagi kita lihat bahwa kompetensi bangsa kita juga cukup besar. Jadi sesungguhnya, apa yang akan terjadi dalam sektor manufaktur nanti setelah Covid-19 sangat tergantung dengan apa yang kita lakukan sekarang,” ujar Agus.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved