Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang berlangsung 14-15 November 2022 lalu di Bali adalah puncak dari rangkaian acara G20 2022. Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak hanya mendapatkan dampak bagi ekonomi riil selama perhelatan besar ini berlangsung, tetapi juga mengantongi sejumlah kesepakatan kerja sama dan investasi jangka panjang dari negara-negara anggota G20 yang hadir.Berikut daftar kesepakatan investasi dan kerja sama untuk Indonesia dari negara anggota G20:

1. Amerika Serikat

Presiden AS, Joe Biden dalam pertemuannya dengan Presiden Indonesia, Jokowi pada 14/11/2002 lalu, mengungkapkan negaranya berencana akan berinvestasi di Indonesia dengan nilai mencapai US$ 700 juta atau setara Rp 11 Triliun. Rencananya investasi tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur, modal pembangunan Indonesia, dan meningkatkan pembiayaan UMKM dan pemberdayaan perempuan melalui pembiayaan untuk usaha yang dimiliki perempuan.

2. ChinaSekretaris Kementerian Investasi, Ikmal Lukman dan Chairman CNGR Advanced Material Co.Ltd, Deng Weiming menandatangani MoU untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi US$ 5 Miliar. Kesepakatan ini dilakukan pada gelaran B20 Investment Forum yang berlangsung selama 13-14/11/2022 di Nusa Dua, Bali.

3. Uni Emirat ArabPerusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni Masdar dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) sepakat untuk bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Kerja sama ini meliputi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Blok Rokan dengan periode perjanjian kerja sama selama 2 tahun, dimulai pada 12/11/2024 medatang.

4. TurkiIndonesia dan Turki melakukan kesepakatan bilateral untuk produksi bus listrik di dalam negeri dan pembangunan jalan tol Trans Sumtera. Penandatanganan antar dua negara tersebut disaksikan oleh Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

5. Inggris, Jepang dan Korea Selatan

Tiga negara ini sepakat untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk mendukung pembangunan MRT Jakarta. Jepang akan membantu memfasilitasi pembangunan MRT koridor Timur-Barat, sedangkan Inggris akan membantu pengembangan transportasi kereta di Indonesia termasuk proyek MRT Jakarta koridor Timur-Barat fase I dan proyek LRT Jakarta. Sementara itu, Korea Selatan sepakat untuk mendukung pembangunan MRT Fase 4 Fatmawati-Kampung Rambutan.