Economic Issues

Ini Insight Asian Business Conference 2023

Litaay saat memberikan insight di acara FAIM 2023 (Foto:Audrey/SWA)

Sebagai wujud dalam memberi gambaran ekonomi 2023 yang akan dihadapi, The Federation of AIM Alumni Associations (FAIM) menggelar rangkaian event bertajuk Asian Business Conference 2023.

Pembicara acara yang berlangsung di Ancol tersebut di antaranya, Theofransus Litaay, Ph.D Senior Advisor, Executive Office of the President of the Republic of Indonesia dan ada beberapa eksekutif seperti Rolando V. Villanueva CEO of Blu Coffee Distributors, Dr. Raymundo P. Reyes, Country Chief of Phinma, Diah Suredja, Senior Advisor of Indonesian Biodiversity Foundation and Vice Chairman of Compliance in Indonesian Forestry Concession Association, Prof. Dr. Haji Zulkifli Baharom, Director of Aburi, Tony Wenas President Director of Freeport Indonesia dan Michael Sherwin Macatangay, Founder and CEO One A-Teams Consultants Singapore.

Pada kesempatan tersebut, Theorfransus Litaay, Ph.D Senior Advisor, Executive Office of the President of the Republic of Indonesia, menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan G20 merupakan bentuk mekanisme yang harus didorong di tengah ancaman resesi global. Proyek yang disepakati bersama dalam G20 membutuhkan kolaborasi kebijakan yang serius dan dapat segera diimplementasikan.

Adapun terkait kebutuhan kebijakan makroekonomi yang dapat menjaga stabilitas keuangan dan stabilitas fiskal, perlunya kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan dan transisi berkelanjutan, memastikan ketahanan arsitektur keuangan internasional yang berjangka panjang dan berkelanjutan, penegasan kembali komitmen pengawasan dan regulasi sektor keuangan serta forum G20 juga mengidentifikasi pentingnya komitmen untuk mengimplementasikan perpajakan berkelanjutan.

“Hanya setengah investasi energi hijau yang mengalir ke negara berkembang. Kita harus mempersiapkan instrumen strategi terkait pasar karbon dan investasi berkelanjutan yang menjawab tatangan perubahan iklim,” ujarnya.

Selanjutnya, proyeksi Geopolitik 2023 yang akan dihadapi, yakni, pertama dampak invasi Rusia ke Ukraina seperti akan ada lebih banyak sanksi yang berdampak pada bisnis, gangguan pasokan dan harga komoditi yang lebih tinggi.

Kedua, kebijakan decoupling Tiongkok dan negara barat terhadap prediksi erosi konektivitas ekonomi akibat pembatasan seperti perubahan peluang pertumbuhan dan investasi, reorientasi rantai suplai, risiko reputasi dan kepatuhan tinggi. Ketiga, keamanan energi menjadi agenda utama pembuat kebijakan, khususnya di Eropa terkait tantangan dan rantai pasok, peluang pertumbuhan dan investasi, serta volatilitas dan divergensi tarif pajak. Keempat, kerawanan dan ketidakstabilan pangan terhadap kesulitan akses pangan dan harga tinggi sebagai katalis kemandirian pangan tentang pilihan rantai pasok terbatas, biaya tinggi dan permintaan menurun serta tantangan sumber daya manusia.

Sementara, Rolando V. Villaneuva, CEO Blu Coffee Distributors, mengungkapkan bahwa dalam mempertahankan bisnisnya tetap berputar pada masa pandemi lalu, dia mencoba memasarkan produk kopi melalui sosial media, seperti Facebook, karena warga Filipina banyak yang aktif menggunakannya daripada platform lainnya. Dia juga mencoba mengagas homeprenuer, khususnya bagi para ibu rumah tangga yang ingin memmpunyai usaha. Rolando juga menyiapkan beberapa kelas online training, membagikan beverage recipes, contoh-contoh investasi, strategi marketing dan tips dalam mengoperasionalkan Milktea Business.

“Sudah banyak orang yang bergabung dengan kami untuk membuka usaha, mereka senang bekerja sama dengan kami,” ungkapnya pada acara konfrensi pers di Jakarta (27/08/2023).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved