Trends Economic Issues zkumparan

Kemendag Pacu Ekspor Makanan Olahan di Tengah Pandemi

Kegiatan produksi makanan olahan di salah satu gudang Garudafood

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, pemerintah terus mencari terobosan baru untuk memacu gairah ekspor makanan olahan di tengah pandemi Covid-19. Produk-produk Indonesia dinilai masih memiliki peluang peningkatan ekspor dan memasuki pasar baru di negara lain yang belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

“Makanan olahan masih berpeluang besar di pasar global. Kami akan terus mencari terobosan baru untuk meningkatkan ekspor makanan olahan dan diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor nonmigas,” ujar Agus.

Untuk itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan, secara aktif melakukan pendekatan kepada para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ekspor produk pangan olahan dengan maksimal. Salah satunya melalui pertemuan virtual dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dari kantor Kementerian Perdagangan, hari ini, Rabu (17/6/2020).

Kasan menjelaskan, melalui pertemuan virtual ini, Kementerian Perdagangan bisa mendapatkan banyak informasi dari eksportir. “Dengan informasi yang didapatkan secara langsung dari para eksportir, kami bisa mendalami hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan dan menjadikannya sebagai dasar penyusunan kebijakan dan pengelolaan informasi pasar untuk melayani pelaku usaha di meja bantuan (help desk) ekspor di Kementerian Perdagangan,” kata Kasan.

Dalam pertemuan tersebut, Kasan menyampaikan, para perwakilan perdagangan di luar negeri, yaitu Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) siap membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional, antara lain dengan mencarikan buyer dan distributor di negara bersangkutan serta membantu branding merek lokal yang sudah mengglobal. Para perwakilan perdagangan juga harus mengetahui produk yang dibawa para distributor sehingga dapat disesuaikan dengan pasar ekspornya berdasarkan permintaan dan pemetaan pasar.

Kasan juga menegaskan, Kemendag akan terus melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Selain itu, dengan menyelenggarakan pelatihan ekspor secara virtual dan peningkatan pelayanan informasi ekspor. “Kami berharap pelaku usaha tetap optimis terus menggenjot ekspor makanan olahan Indonesia,” jelas Kasan.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman ringan. Produk-produk utamanya antara lain kacang, cokelat, biskuit, danpengolahan susu. Perusahaan ini telah berhasil memasarkan produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara ASEAN, Tiongkok, dan India.

Untuk menggenjot pasar ekspor makanan olahan, sebelumnya Kementerian Perdagangan menggelar webinar “ dengan tema “Terobosan Meningkatkan Ekspor Pangan Olahan”” pada 15 Juni 2020. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga mengunjungi perusahaan dan pabrik makanan olahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada 12 Juni 2020 dan PT Mayora Tbk pada 4 Juni 2020 lalu.Pada periode Januari April 2020, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus sebesar US$ 2,2 miliar. Capaian kinerja perdagangan ini cukup menggembirakan di tengah pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Sementara itu, untuk produk makanan olahan, pada periode Januari– April 2020, Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 1,32 miliaratau meningkat 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari– April 2020 yaitu Amerika Serikat sebesar US$293,6 juta (dengan pangsa pasar 22,11%), Filipina US$ 161,4 juta (12,15%), Malaysia US$ 101,6 juta (7,65%), Singapura US$ 74,9 juta (5,64%), dan Jepang US$ 71,9 juta (5,41%).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved